Quantcast
Channel: Egnaro Ekac
Viewing all 192 articles
Browse latest View live

Anime Boutique Logo

$
0
0

Salah satu temen minta logo, dan saya bikinkan.

Bagaimana Menjadi Anti Kemapanan Di Masa Kini

$
0
0



Regram dari @sumpahpemuda281028 

Atas Berkat Rohmat Alloh Yang Maha Kuasa 
Subhanalloh Alhamdulillah Astagfirulloh 
Memperingati peristiwa sumpah pemuda yang penuh keajaiban itu, organisasi pemuda shiddiqiyyah mengadakan suatu program yang rutin diadakan setiap tahun. Yaitu membangun rumah layak huni untuk para fakir miskin. Rumahnya dibangun dari nol mulai pondasi sampai jadi, bukan cuma dilapisi triplek saja seperti acara tv, juga diisi perabotan rumah mulai dari meja tamu sampai tempat tidur. Dan semua biaya berasal dari diri sendiri tanpa ada proposal, tanpa iklan, dan bukan program pemerintah. Tahun ini direncanakan membangun 10 unit rumah di kab. Tuban dan 15 unit di kab. Pati dan 15 unit di kab. Demak. Info lebih lanjut bisa follow twitter @opshid12 atau follow instagramnya 

Gak percaya? Tahun kemarin saya ikut berperan dalam pembangunan 15 unit rumah di kab. Lamongan. Jadi ini bukan omong kosong belaka dari tukang gambar photoshop. Dasar program ini adalah menyampaikan hak-hak fakir miskin. Namun jika dilihat dari kacamata nasionalisme (yang tidak buta), adalah menyampaikan hak kemerdekaan bagi bangsa yang mengaku telah merdeka dari penjajahan. 

Semoga menjadi inspirasi bagi anak-anak muda yang tak puas pada kerja government, yang benci pada pemerintahan korup, yang bersuara lantang untuk keadilan sosial.

Pertunjukkan Dapur: Iya, Manusia Berubah. Berkembang Menjadi Lebih.

$
0
0
Gadis itu terlihat santai, menikmati duduknya. Lalu keluarlah suara, nada-nada yang keluar dari mulutnya. Dia bersiul. Diikuti dengan ketukan-ketukan kecil pada kakinya mengisyaratkan bahwa dia menikmatinya. Percaya diri. Mengintimidasi semua orang di sebuah ruangan yang mereka sebut dapur.

Mungkin aku terlalu melebih-lebihkan, tapi perasaan kaget itu tak dapat ditolak. Untungnya aku sadar bahwa ini kejadian langka dan ikut dalam buaian siul-siul metronomik itu. Berusaha mencerna lagunya.

Mungkin lagu dari sebuah band swing trio singer wanita, yang diperdengarkan sejak tadi. Atau mungkin lagu yang dia latih akhir-akhir ini untuk sebuah pertunjukkan jazz akhir pekan besok. I don't know.

Kemudian dia berhenti, karena saatnya pulang telah tiba. Namun perasaanku berbahagia, ikut berbahagia melihat secara nyata perkembangan seorang gadis yang mengiringiku untuk menyanyikan 11 Januari 7  tahun yang lalu.

***

" Minimal, aku ingin bisa bermain musik. " ujarmu dahulu.

Baru kemarin aku menghubungimu lagi karena suatu hal yang belum pernah menjadi topik pembicaraan kita berdua. Seni rupa. Aku berusaha mengambil hak, dan kamu bertanggung jawab pada permintaanmu sendiri. Kemudian terbersit dalam pikiran, topik musik yang biasa kita bicarakan mungkin bukan hal yang relevan.

Mengetahui bahwa kamu masih tetap tak bisa bermain alat musik, tapi menjadi musik itu sendiri membuat pikiran antara bahagia, menyesal, menghormati dan membuatku berpikir panjang ke depan.

Bahagia karena melihatmu berkembang sejauh itu. Menyesal karena telah meremehkanmu. Menghormati karena ku rasa perkembanganmu melebihi diriku. Dan membuatku berpikir panjang tentang proyek-proyek musik selanjutnya, membuat posisimu bukan lagi sebagai penyanyi bersuara merdu tapi sebagai musisi yang menyumbang tones sebagai komposisi lagu.

Ah mungkin berlebihan.

Tapi satu hal yang aku sadari, kita berdua berbeda pada jalur musik yang kita tuju. Kamu yang tetap konsisten pada musik yang menekan pada improvisasi dan takkan lekang oleh waktu, sedangkan aku yang sok folk, sok indie, sok psikedelik, sok blues dan sok sok yang lain hahaha.

Namun hidup tetap jalan terus. Aku punya beberapa mimpi dan entah dirimu juga punya atau tidak. Namun yang pasti, kita berusaha untuk mengejarnya meski tak bersama-sama.


Perpektif Lain Tentang Pengorbanan Ibrahim

$
0
0
Memuat
Selamat Hari Raya Idul Adha ^^


Beberapa hari ini emang lagi mikir suatu hal tentang Hari Raya Qurban yang gue terima tahun lalu. Lalu kemudian lupa, kemudian tadi siang gue mikir lagi lebih keras dan akhirnya ingat. Yah, mungkin tidak persis ketika menerimanya, tapi lebih kepada intinya.

Dalam perspektif umum awal mula kisah Idul Adha adalah ketika alkisah Ibrahim mendambakan seorang anak berpuluh-puluh tahun namun di umurnya menjelang satu abad dia baru dikaruniai Isma'il dan Ishak. Yah, masih ada perdebatan siapa putra sulung Ibrahim namun gue lagi males bahasnya. Lalu singkat kata ada perintah berkurban oleh Tuhannya Ibrahim, dan Ibrahim akan mengorbankan Isma'il dan seketika itu diganti dengan lembu/domba/kambing. I don't know hahaha.

Nah gue mau sharing perspektif lain yang gue terima tahun lalu.

Sebenernya Alloh memberi perintah untuk melarang terlalu mencintai lainnya tiga perkara, cinta kepada Alloh, cinta kepada Rosululloh dan cinta kepada Jihad fi sabilillah. Jika Alloh memberi perintah untuk mengorbankan seorang Isma'il yang notabene manusia berarti ini bertentangan dengan perintah larangan untuk membunuh manusia. Nah. Tapi gue lagi males bahas ini, jadi kita lanjut saja.

Perintah tersebut adalah sebuah teguran untuk Ibrahim yang dalam keadaan hati gembira menerima kenyataan bahwa dirinya telah memiliki anak setelah berpuluh-puluh tahun menunggu untuk dikaruniai seorang anak. Kemungkinan besar Ibrahim terlalu mencintai anaknya, hingga ada teguran dari Tuhannya.

Lalu yang masih mengganjal, apakah Ibrahim terlalu berlebihan untuk menangkap teguran dari Tuhannya? Hingga dia mengurbankan anaknya, Isma'il untuk membuktikan bahwa tidak ada yang mampu menghalangi cintanya kepada Alloh?

Namun yang pasti Ibrahim sudah dipastikan akan mengurbankan Isma'il, dan kemudian ada wahyu turun sekaligus penjelasan tentang berkurban. Kalo secara logika sih kayaknya gak mungkin ketika sudah akan disembelih langsung terganti secara otomatis, gue lebih percaya sebelum acara pengurbanan Isma'il lalu ada perintah turun untuk mengurbankan hewan. Jadi acara pengurbanan Isma'il dibatalkan lalu diganti dengan pengurbanan hewan. Itu lebih bernalar hehehe.

Ada juga perspektif lain seperti ini: bahwa hewan yang dikurbankan adalah simbol dari nafsu hewan yang ada pada diri manusia agar lebih dikontrol oleh pribadi masing-masing. Namun mungkin kita bahas lain kali.

Gue suka hal-hal seperti ini. Penjelasan tentang sebuah ritual-ritual agamis yang mengarah kepada filosofi hidup. Tapi untuk menggali hal-hal Islami lebih dalam gue belum ada niat lebih hehehe. Di postingan ini juga banyak adanya plot hole, misalnya gue gak menaruh ayat Alqur'an mana yang menerangkan Alloh untuk memberi perintah ke Ibrahim. Jadi gue belum bisa dikatakan sebagai ahli, masih bisa dibohongi.

Udah ah.

Diskusi Ketuhanan - Apapun Yang Diciptakan Pasti Ada Tujuannya

$
0
0



Sekitar sebulan yang lalu gue sempet berdiskusi dengan temen-temen angkatan tentang sebuah komik "sentilan" dari seorang Kharisma Jati, yaitu God, You Must Be Joking series. Hanya beberapa orang yang menyahut, mungkin karena udah di atas jam 12 malam ke atas.

Dari komik itu gue menangkap bahwa kita kayak sapi aja habis diciptakan, hidup beberapa lama kemudian dimatikan untuk diambil dagingnya. Hati ini bergejolak, menolak, marah campur aduk deh pokoknya. Setelah gue share ke forum ada tanggapan dari Tutun:

"Ya terserah dong mau menghidupkan atau mematikan, kan Tuhan. Namanya aja Tuhan"

Iya juga. Tapi dalam hati belum bisa menerima.

Lalu gue berusaha berpikir melihat kronologis hewan ternak seperti sapi sendiri. Setelah lahir dirawat, diberi makan setiap hari dan kalo sudah gede dan cukup umur dibawa ke makelar buat dijual dan dikurbankan lalu diambil dagingnya untuk dimakan. Atau mungkin diambil susunya buat diminum. Jadi memang tujuan sapi dirawat dan diberi makan emang buat itu. Jadi ada tujuannya orang ternak sapi.

Nah setelah berpikir seperti itu pikiran gue tercerahkan. Bahwa semua hal yang diciptakan oleh manusia kek, atau oleh Tuhan kek, semua ada tujuannya.

Misalnya orang-orang bikin handphone, nah tujuannya bikin handphone kan untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya. Lalu para pengembang di Silicon Valley menciptakan Facebook misalnya, kan emang ada tujuannya. Yaitu untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya. Lalu Honda bikin mobil kan tujuannya untuk berkendara, dan sebagainya.

Jadi malam itu gue menarik kesimpulan bahwa manusia diciptakan memang ada tujuannya. Sepertinya Tuhan seakan-akan berkata:

"Hei manusia. Seluruh alam semesta Aku berikan untuk kamu semua. Tapi Aku hanya minta kamu melakukan tujuanKu untuk menciptakan kamu"

Dimana kita bisa mencari tujuan kita diciptakan? Ya tanya sama penciptanya dong. Karena yang tau tujuan kita diciptakan ya penciptanya. Kenapa Facebook diciptakan? Ya tanya sama Mark Zuckerberg. Kenapa Ipod diciptakan? Ya tanya Steve Jobs/Apple dong. Lah gimana kita tanya sama pencipta kita/Tuhan? Kita kan dikirim semacam surat/tulisan/artikel/postingan sama Tuhan yang bernama Kitab Suci. Kalo dalam Islam namanya Al-Qur'an, bukankah itu firman Tuhan? Jadi tujuan manusia diciptakan ada di Al-Qur'an.

Memang secara general, gue belum bisa mengatakan tujuan manusia diciptakan itu apa. Tapi menurut gue sesuatu yang diciptakan tanpa tujuan itu sia-sia. Seperti apa yang temen-temen di komunitas start-up ajarkan: ciptakanlah apps yang punya tujuan untuk memecahkan masalah orang banyak. Kalo kamu menciptakan apps yang gak memecahkan masalah orang banyak atau cuma masalah kamu doang yang diatasi ya gak bakal laku.

Yah mungkin bakal ada kontroversi tentang hak asasi manusia. Hak dimana menurut gue, hak manusia untuk menjalani hidupnya. Tapi ya gue merdeka kok menerima apapun, bahkan kalo manusia menciptakan agamanya, Tuhannya sendiri ya gue juga menerima. Gue merdeka kok orangnya ;)

Udah ah.

PS: Tutun adalah mantan gue, jadi sejak malam itu gue hampir gak pernah mengajak diskusi lagi selain karena emang gak pernah dipeduliin juga karena malam itu menjadi bahan ejekan ke gue dan dia di forum. Jadi untuk memelihara perdamaian dunia, jadi lebih baik gue mundur hahaha x)

Apa Manusia Berhak Membuat Agamanya Sendiri?

$
0
0



















Gue paling inget tweet Lex de Praxis, seorang akademisi cinta tentang percakapan sebuah keluarga bule. Hati gue serasa bilang, "Whaaattt?""Serius?""Ciyus?"

Kemudian di tulisan Lex lainnya ketika doi mempelajari salah satu idol group terbesar di Indonesia, ada tanda-tanda bahwa doi menafsirkan JKT48 seperti agama. Dari situ gue berpikir panjang dan menemukan titik temu yang mungkin masih plot-hole disana-sini. Apakah mungkin seorang manusia mampu menciptakan agamanya sendiri? Dan agamanya itu bisa cocok dengan orang lain?

Gue sendiri besar di agama Islam, bahkan studi gue sekarang lebih menekankan pola kritis untuk menafsirkan sebuah kitab filsafat yang dahsyat, sebuah kumpulan firman dari kekuataan dan kekuasaan misterius yang bernama Al-Qur'an.

Seringkali gue mendapat indoktrinasi bahwa memang tak ada manusia yang sanggup membuat sebuah kitab yang lengkap seperti Al-Qur'an. Dan memang ada ayat yang menyebutkan hal tersebut (karena gue gak hapal soal ayat demi ayat jadi gue belum bisa nyebut yang mana hehehe). Namun pada dasarnya di ayat yang lain juga tersirat bahwa manusia itu punya kemampuan untuk memiliki Tuhan lain.

Dalam ayat tersebut umat Islam dilarang untuk menyembah Tuhan selain Alloh. Gue menarik kesimpulan bahwa manusia punya kemampuan untuk bisa menuhankan benda, bisa menuhankan patung, bisa juga menuhankan uang, bisa menuhankan wanita, bisa menuhankan kekuasaan, dsb. Jadi ada sifat dasar manusia yang gampang menuhankan sesuatu.

Namun yang perlu digarisbawahi, meski tuhannya beda antara manusia satu dengan yang lain tapi gue pikir ada agama yang berkualitas dan ada yang tidak. Kemungkinan ada yang sadar bahwa agamanya kurang sempurna, kurang berkualitas dan sekarang dalam proses berusaha untuk meningkatkan kualitas agamanya dari sebelumnya. Ada juga yang memang sudah lengkap tuntunannya. Ada juga yang memang belum pernah berpikir sampai ke situ.

Al-Qur'an sendiri mengalami proses penyempurnaannya selama sekitar 22 tahun. Dan mayoritas ulama kelas kakap umat Islam menganggap bahwa Al-Qur'an merupakan tuntunan lengkap manusia untuk menjalani hidup. Soal tuntunan ini, banyak sekali tuntunan selain Al-Qur'an yang ribuan jumlahnya. Dengan tokoh-tokoh selain Muhammad.

Mengaku yang paling benar adalah kesalahan, itu memang sifat dasar manusia sih tapi sifat yang buruk. Jadi gue sendiri gerah dengan orang-orang yang menyindir, mencela, menghalang-halangi seseorang untuk berbeda. Ya emang sih sifat dasar manusia yang biasanya emang belum mengerti apa yang membedakan dengan dalam pikirannya sendiri.

Kembali lagi soal membuat agama sendiri. Gue sih iyain aja, soalnya emang udah sifat dasar manusia. Fithroh Menungso istilahnya kalo gue mah hahaha. Jadi bayangin aja JKT48 jadi agama. Oshi adalah tuhannya. Teater adalah tempat ibadahnya. Tapi gue belum nemu kitabnya apa hahaha.

Kalo misalnya Marxisme adalah agama. Nabinya Karl Marx, kitabnya buku-bukunya Marx. Lalu evolusi adalah agama. Nabinya Charles Darwin, kitabnya buku-bukunya Darwin. Hahaha. Kalo sekarang entah kenapa orang-orang banyak mengutip Friedrich Nietzsche, mungkin itu nabi baru :D

Gue sih bukan mempermasalahkan agama-agama yang bermacam-macam tapi bagi gue yang penting sekarang adalah kemajuan peradaban manusia. Kalo bisa bangsa Indonesia menghindari hal-hal yang membuat bangsa kita jalan di tempat, atau bahkan yang parah bisa memundurkan peradaban bangsa kita. Semoga saja. Amin.

Bikin Album Solo

$
0
0
Karena akhir-akhir ini sering posting demo lagu di soundcloud, entah kenapa kepikiran bikin album. Alasan utamanya ya, kalo posting lagu aja kayaknya gue gak bakal menembus langit heheh. Maksudnya kemampuan gue bakal disitu-situ aja, gak berkembang, gak bisa menembus limit skill gue bermusik. Akhirnya gue mau mengetes kemampuan gue di bidang musik, memaksa diri sampai mana sih pembelajaran musik gue dengan bikin album. Selain itu gue juga mau nyari, "Musiknya Jojoz itu yang kayak gimana sih?". Ibaratnya seperti suara, nada-nada, musik yang memang asli dari dalam hati sanubari. Nah itu yang pengen gue cari, nasehat dari Budjana, Iga Massardi dan sodara M. Sholikhin aka Cak Doyok hehe.

Maunya dibikin catatan/blogpost perlagu bagaimana proses bikinnya. Terinspirasi Dewi Lestari saat bikin novel Perahu Kertas--meski pada dasarnya Perahu Kertas itu draft lama Dee saat kuliah kalo gak salah. Maunya juga gak ditarget 55 hari kayak Dee, yaa sebisanya aja kalo udah dapet 10 lagu yaudah tinggal launching dan promo.

Kualitas rekamannya emang jelek banget muahahah. Kalo kalian dengerin 2 lagu terakhir di soundcloud gue, nah seperti itulah hasil akhirnya nanti. Maunya sih pake soundcard biar lebih bagus hasilnya kayak anak-anak soundcloud yang lain yang bagus-bagus hasil mixing and recording-nya, tapi ya gitu apalah daya masalahnya di bagian keuangan. Semoga ada rejeki buat bisa beli. Amin.

Maunya konsep dan genrenya sendiri instrumental akustik. Karena satu, alat musiknya cuma ada elektrik gitar--yang gue namain Noella (kapan-kapan gue kenalin) heheh. Dua, kenapa instrumental? Maklum kalo pake vokal, vokal gue sendiri vokal yang sumbang. Janganlah, jangan paksa gue untuk memainkan nada-nada sumbang, nanti terkesan sombong (?) hehe. Konsep intinya sederhana aja, ada verse dan reffrain. Tapi makin ke sini gue pake konsep yang dimainin jazz standart, jadi setelah bagian lagu dinyanyikan, disuarakan kemudian diisi dengan melody-melody terindah. Tapi bukan melody nurramdhani, bukan juga melody laksani, apalagi melody JKT48 (?) tambah ngelantur gini hehe. Setelah satu putaran lagu diisi melody kemudian diulang lagi lagunya untuk putaran terakhir.

Maunya temanya adalah move on. Yaa meskipun gak pake lirik, tapi gue bersemangat sekali. Gue yakinlah tiap orang merasakan pedihnya, perihnya relationship yang harus diakhiri. Yaa emang curhat sih, tapi jujur loh hal relationship yang udah game over itu emang merubah cara pandang gue tentang kehidupan, persoalan romansa khususnya. Perjalanan panjang selama kurang lebih 3 tahun untuk menerima kenyataan memang bener-bener berarti di kehidupan pribadi gue.

Maunya sih seperti proses penyembuhan hati. Diawali dengan klimaks nya hubungan cinta dua manusia yang harus diakhiri, lalu tersesat oleh pikiran dan fakta sendiri. Kemudian beberapa kali terjebak ke lubang yang sama hingga akhirnya ditampar oleh kenyataan dan berangsur-angsur memulai kembali hidup dan lebih ke penyadaran bahwa diri sendiri pun harus dicintai. Detilnya nanti deh.

Sementara ini dua orang telah gue beritahu perihal bikin album ini. Tapi mereka berdua gue pikir gak terlalu  tertarik dengan temanya, tapi lebih kepada kualitas audionya. Yah, namanya juga anak kemarin sore. Toh tujuan gue juga bukan buat famous kan.

Ohiya udah sempet bikin artwork-nya, entah nanti dipake atau enggak. Tapi kalo dilihat hampir mirip seperti kualitasnya belajaran hahaha, Kayak anak abg yang baru belajar desain grafis hihihi.


Udah ah.

Klimaks

$
0
0


So, sudah jadi satu lagu.

Ternyata gue gak puas sama hasil recording nya hahaha. Ampun jelek banget. Lalu berpikir ah mending gak usah terlalu dipromosikan muahaha. Dari sini juga gue berpikir ternyata gue kalo bikin lick/melody susah bangets. Kalo lihat Tohpati, Budjana kok gampang banget yak hahhh hahaha. Gue perlu berkali-kali take ulang untuk bikin lick nya jadi harmoni. Tapi hasilnya sama aja hahaha. Harus gimana nih ya.

So, judulnya adalah Klimaks.

Ibarat film, gue gak mau premis awalnya adalah pertemuan, jadi gue memulai dengan perpisahan. Jadi lagu ini bercerita tentang semua ego yang meledak. Ibarat terlalu penuh mengisi baterai, jadi meledak baterenya. Di fase inilah semuanya bermula. Ibarat ada yang bilang, "cowok itu cuma berjuang di awal" padahal sebenernya banyak juga cowok juga yang berjuang ketika sudah putus hahaha.

Dari pertengkaran-pertengkaran kecil lalu menjadi besar kemudian memuncak dan akhirnya kerjasama antar dua insan yang menjalin hubungan telah diakhiri sepihak. Gak adil memang, tapi ya begitulah hidup.

Gue dalam proses lagu kedua. Sulit hahaha.

Elfrida, Self Portrait and many more

$
0
0
Beberapa hasil kerja gue yang gue kerjain dalam 2-3 bulan ini. Iya, belum sempet di posting di sini hehe. Terlihat gue beberapa kali mengeksplor gaya-gaya menggambar tertentu.

Elfrida

Chandra #superdeformed

Claudia Phankova (Fashion Blogger) #superdeformed #sd

Groot from Guardian of Galaxy

Hammer Girl from The Raid 2

Robin Williams

Self Potrait

Joshua Wong

Laila - hijabers from google images LOL

Momon @nushmoon

Relawan Rumah Layak Huni Shiddiqiyyah 1

Relawam RLHS 2

Rocket Raccoon from Guardian of Galaxy

Vira Razak from Revara/Killing Me Inside
I'm very suprise setelah mengetahui kalo umur doi sama kayak gue :D

Lagi Menulis Fiksi

$
0
0

Jadi sekarang lagi berkegiatan menulis fiksi. Ini dikarenakan sekitar 2 mingguan ini mencoba membaca komik-komik superhero, mengikuti sebuah akun ask.fm yang membahas tentang komik (american comic), dan tadi baru nyelesaikan film The Dark Knight Returns yang cool abis, gak kalah sama Marvel Cinematic Universe hahaha.

Bikin album? Moodbooster dan Momentum hilang entah kemana heheh. Gue ini orangnya dari dulu moody abis. Kalo beneran semangat emang bisa hasilin karya, tapi gak bisa long time dan multitask. Memang awalnya dulu satu karya pun gak bisa selesai, tapi makin ke sini gue bisa nyelesesaikan suatu karya meskipun masih ada kekurangan di sana sini.

Fiksinya bercerita tentang apa? Aslinya mau nulis tentang superhero, tapi ternyata hasilnya jadi anti-hero hahah. Mungkin ntar gue bawa doi ke jalan kebenaran. Dulu gue juga nulis fiksi untuk brand gue, konsepnya lebih kompleks dengan mengambil tema medieval jadi butuh riset khusus yang kemampuan gue sendiri gak sampe segitu hehehe jadi akhirnya mandek. Sedangkan fiksi yang lagi gue garap ini lebih ke arah permasalahan sehari-hari, jadi lebih mudah lah. Mungkin ke depannya gue bikin sebuah arsip dari karya fiksi gue, atau mungkin ntar jadi brand sekelas Marvel/DC hihihihi.

Ohiya, lupa. Ini komiknya untuk 17 tahun ke atas karena bahasanya bener-bener keras buat anak-anak di bawah umur. Inget nih.

Yang penasaran silakan klik link ini

Udah ah.

2 - Tenggelam

$
0
0


Lagu kedua pun selesai. Yay! Di tahap ini gue sedikit lebih membebaskan diri dari konsep awal dari yang lebih menekankan improvisasi, namun di lagu ini lebih kental unsur popnya. Hehe. Mungkin gegara lebih paham kalo gue seneng banget dengerin lagu country masa kini. Juga mungkin beberapa Japanese Pop yang kental banget dengan unsur gitar akustik. Dan ini lebih mudah ternyata.

Tenggelam itu bercerita tentang sebuah ketidaksanggupan menerima kenyataan. Bahwa dia menyadari kehilangan sebuah hal yang berharga dalam hidupnya. Bahwa seseorang berusaha untuk merebut kembali apa yang telah hilang tanpa merubah apapun apa yang terjadi di dirinya. Kebodohan yang membuat dia tidak menyadari apa pun. Hal yang terjadi pada seluruh lapisan pubertas.

Ohiya gue iseng upload lagunya. Check it out!


Udah ah.

Perspektif Jojoz Tentang Nusantaranger

$
0
0
http://comic.nusantaranger.com

Jadi setelah membaca nusantaranger.com/untukjagawana/ emang awalnya sedih.. wahh cuma segitu aja.. padahal perjalanannya rangga, dkk masih panjang sebenernya. Salahkan saja pada eksploitasi media nasional! Hahahaha.

Jadi tulisan hampir gak ada menye-menye nya, tulisan dari skeptis yang memang fanboy/jagawana tapi gak mau disebut fan. Karena idiom fan sendiri gue sangat benci karena mengarah pada kebodohan yang gue jadikan public enemies bagi bangsa ini. Jadi harap dimaklumin masih bocah wkwkwkw.

Udah ah. Back to topic.

Tau Nusantaranger (selanjutnya disebut NR) berawal dari fandom JKT48, dari situ para manusia langit yang gue follow (masih jaman jahiliah saat itu) pada ngomongin hal ini. Gue pikir ah ini palingan cuma sekedar tes ombak doang. Eh ternyata tiba-tiba udah jadi aja website dan komiknya hahaha.

Gue yang awalnya skeptis atau mungkin sensi kali yak, gak terlalu ikut hype, ngasi komentar skeptis banget awalnya. Namun lambat laun gue suka sama ceritanya, paling suka dengan buku Belantara dan Hitam. Namun karakterisasi Rangga, Rena, George, Naya, dan Rimba baru kerasa di buku Ombak, dimana gue bisa mengenal sifat dan karakteristik mereka masing-masing. "Ah yang pasti begini si Rangga nih. Ohh Naya itu kayak gini orangnya" semacam itu.

Poin yang kedua adalah growing fans dan promosi. Awalnya gue mengira Shani, dkk cuma manfaatin fandom jeketi doang, tapi ternyata fanbase dari Sweta juga gak bisa dianggap remeh. Sweta gue pikir terkenal dengan komik Grey dan Jingga. Gue juga sempet memperhatikan skena komik lokal lagi bergairah terutama di sosial media, dengan hadirnya Sweta, Jati (God You Must Be Joking), dan lain lain (gue taunya cuma dua itu aja hahaha). Jadi masa depan komik lokal cukup terjamin di era digital. Yah ini cuma hipotesa gue sih hahaha jadi maapkeun kesotoyan eta kak Shani, kak Sweta, dan team :3

Poin yang ketiga, gambarannya kang Sweta killing abiss. Hal ini gue sadari di buku Belantara. Halaman fullcolour Rimba masih paling gue sukai--selain cover chapter satu Hitam yang menggambarkan betapa cantiknya Rena (ah andai lo umurnya 20 tahun dek). Mungkin tim NR mengalami proses metamorphosa kali ya. Ibaratnya mereka di chapter awal masih mencari formula yang bagus, terus akhir-akhir ini mereka sudah menemukan formula yang pas buat NR.

Twist juga hal yang paling gue sukai. Setelah buku Taring gue memuji Ines di departemen cerita yang selalu menebar twist, dipadu dengan goresan Sweta ada kekuatan magis sendiri. Ya gak melebih-lebihkan, emang kerasanya pas buku Belantara ke bawah ehehe. Ada gimmick-gimmick yang gue suka juga misal kelakuan konyol Rangga, kearifan sosial lokal yang menggambarkan pribumi secara menyentil :))), lalu ada cameo dari para tokoh Grey dan Jingga (gue baru ngeh saat sudah baca komiknya ahahaha). Kalo soal gimmick tentang kedaerahan gak efektif buat gue untuk mencari tau tentang istilah-istilah daerah yang dipake. Yaa gimana ya, mungkin karena istilahnya gak dibikin repetoir supaya nangkep di kepala. Malah gak jarang gue tau arti istilah itu saat membaca komentar-komentar di bawahnya.

Ya itu mungkin sedikit kesan. Mungkin ada beberapa yang lupa untuk dipaparkan, namun ntar aja kalo inget hehehe. Tapi gue berharap setelah NR ditamatkan, websitenya gak offline. Dan meski offline nanti pun entah bagaimana nanti supaya ada akses untuk membaca NR.

Untuk proyek ke depan dari tim NR gue masih skeptis kalo belum lihat langsung hehehe. Jadi kita lihat saja nanti!

Vakum Dulu Dari Skena Dan Beberapa Pemikiran

$
0
0
So... Bingung ngawalinnya gimana hehe.

Well, beberapa postingan Gigs Review selama 2013 mungkin secara tidak langsung menetapkan gue untuk aktif di skena musik underground/indie (you name it) di Jombang. Selama setengah tahun ini perlahan gue memutuskan untuk vakum karena alasan studi khusus gue.

Vakumnya sampai kapan? Ya, sampai studinya selesai sekitar 3-4 tahun. Belum pasti sih sampai berapa lama, karena setelah lulus pun gue harus melihat apa gue layak bergabung dengan untuk ikut dengan sebuah pergerakan baru yang gue ikutin sejak menginjak studi di sini atau tidak. Iya, di luar musik.

Kenapa harus dilihat kelayakan? Entahlah, yang gue lihat sistemnya emang seperti itu, ada uji kelayakan. Dan selama ini gue pesimis untuk kepilih. Mungkin terlalu percaya diri tentang kesuksesan hidup di luar pergerakan. Atau mungkin gue emang bersiap untuk tidak dipilih, melihat selama ini nilai aktualisasi diri gue di sini naik-turun gak stabil. Tapi meski pesimis, gue orangnya bertanggung jawab terhadap pilihan yang gue ambil. Ya buktinya gue memutuskan untuk vakum.

Awkward juga membayangkan untuk ketika suatu saat ketemu dengan para aktivis skena di lain hari. Gue belum bisa menjelaskan alasannya secara jujur, karena emang complicated. Selama ini memang jawaban-jawaban yang gue lontarkan emang jauh dari jujur tapi terlihat normal hehe. Ambigu. Ya memang sih beberapa kawan gue jelasin permasalahannya, entah mereka paham apa enggak.

-----------------

Beberapa hari ini memikirkan tentang nilai aktualisasi diri-being superhero, juga tentang sentimen religi di Indonesia.

2 hal yang sangat Indonesia sekali adalah agama dan hal-hal mistik. Orang Indonesia gak lepas dari hal-hal tersebut. Karena sebuah penjelasan ilmiah, gue sekarang gak percaya pada hal-hal spiritual............ Awkward sekali mau lanjut menulis hal ini hehe, karena masyarakat belum siap menerima hal-hal seperti ini. Jadi demi keselamatan diri sendiri, lebih baik jangan ditulis hihi.

Tapi gue mau jelasin faktor utama dan hasil positif mengapa gue gak percaya sama hal-hal berbau spiritual. Sejak kecil gue selalu takut sama hantu, hal-hal berbau creepy dan sama sekali gak doyan untuk nonton film horror (kecuali bareng bareng). Ketakutan-ketakutan (dan kepercayaan) pada hal-hal tersebut membuat mental gue lemah, dan parahnya menurun pada adek gue. Dan sekarang gue merasa lega gak percaya dengan keberadaan hal-hal tersebut. Ehe.

Tentang aktualisasi diri, gue percaya dengan adanya alasan kita dibutuhkan di society, kita bakal menemui kebahagiaan. Dan gue selama beberapa hari brainstorming menemukan hal yang pengen gue bisa lakukan untuk society. Akhirnya gue menemukan, gue harus ikut mencerdaskan bangsa!

Hehehe. Tapi belum tahu medium yang asyik yang bagaimana. Soalnya gue sendiri kan belum sepenuhnya cerdas, masak mencerdaskan tapi orangnya belum cerdas? Meski begitu, gue sudah mulai share bacaan-bacaan gue di ask.fm. Yah, meskipun formulanya belum sempurna, tak apa yang penting dimulai dulu.

Udah ah.

Hak Pacar

$
0
0
Di dunia cowok hal-hal seperti judul di atas itu gak pernah diajarin, entah mungkin di dunia gue aja ya. Gue sendiri sadar atau tidak sadar belajar dari lagu-lagu galau, film-film galau dan media-media lain yang emang menyesatkan pada akhirnya, hingga gue bertemu dengan hitman system dan belajar dari situ.

You guys bisa banyak cari tahu tentang Hak Pacar di sini http://kelascinta.com/?s=hak+pacar kalo memang cerita gue di bawah belum bisa menjelaskan dengan baik atau terkesan gak jelas. Hehe. Maap.

So kemarin sempet ada conversation:

D : "Lo berani ke rumah gue gak?"
Jojoz : "Yang di (sensor)?"
D : "Bukan, yang di (sensor) lahh"
J : "Ya berani aja sih. Emang mau dikasi apaan?"
D : "Gak jadi dehh"
D : "Lo kenapa sih sering minta imbalan dari orang-orang yang minta tolong ke elo?"
J : "(berpikir lama).. Ya, karena ada beberapa orang yang seenaknya menyuruh-nyuruh gue. Dan daripada gue menolak, mending gue minta syarat aja. Semua senang"
D : "Eh masak gue sering nyuruh nyuruh (dia merasa kesindir, padahal gue gak bahas dia)"
J : "Kalo lo kasusnya beda"
D : "Beda?"
J : "If you are my gf, I'll do anything free. And of course you aren't. Jadi memang ada hak-hak ekslusif tersendiri ketika seseorang menjadi pacar gue"
D : "Duh lo konyol banget sih. LOL"

Jadi memang memberikan hak pacar itulah yang membatasi seseorang berpotensi menjadi support circle alias masuk zone of death aka friendzone. Nih gue kasi table.



Sudah pernah masuk jurang friendzone? :D

PS: Kunjungi ask.fm gue untuk bacaan-bacaan yang menarik

Support Circle: Perspektif Jojoz Tentang Seorang Yang Hanya Datang Ketika Butuh

$
0
0
http://mazcarer.blogspot.com/2010/09/my-poem-on-carers.html


Postingan kali ini tentang curhatan lagi hehe.

Setelah memutuskan untuk berhenti dari kantor, lalu fokus pada pendidikan dan beradaptasi pada sistem barunya, gue mencari support circle group diantara temen-temen gue. Layaknya Dian berusaha netral pada beberapa circle, gue awalnya berusaha seperti itu. Mungkin karena dulu gue buta terhadap beberapa circle di lingkungan angkatan gue.

Pengalaman pahit maupun fatamorgana menyertai perjalanan gue ini. Fatamorgana ini maksudnya seperti ketika gue merasa diterima tapi pada dasarnya tidak. Seperti ada yang membutuhkan hal-hal tertentu yang gue bisa, namun ketika kebutuhan tersebut telah terpenuhi mereka menganggap gue gak ada. Mungkin hampir seluruh orang mengalami saat-saat seperti itu.

Gue sebenernya gak membenci mereka sih, seolah antipati. Kecewa dan marah, iya tapi pada dasarnya gue lebih memilih solusi untuk mencari support circle group yang lain daripada beradaptasi.

Namun Kis twitter.com/kisuriel , salah satu tutor hitman system kultwit tentang fenomena teman seperti ini. Intinya doi menyarankan adaptasi terhadap sesuatu seperti ini. Karena kita memasuki fase baru dalam kehidupan. Para temen-temen karena, entah kerja, keluarga atau hal dewasa lainnya mungkin tak cukup waktu lagi untuk kumpul-kumpul seperti dulu lagi. Menurut doi, harusnya kita bersyukur kita masih dihubungi, karena sebagai brother yang memiliki value adalah sah-sah saja kita diminta bantuan, karena kita gak pernah kekurangan value.

Mungkin masih belum jelas. Awalnya gue merasa demikian, karena memang rasanya gak enak. Namun gue berpikir kalo memang nilai/value kita tak berkurangan, ya kita gak akan mempermasalahkan hal-hal tersebut. Menurut gue, hanya orang-orang yang berkekurangan saja yang mempermasalahkan hal itu.

Udah ah.

10 Film Terbaik 2014

$
0
0


Jadi emang pada dasarnya suka benget sama film, siapa sih yang gak suka film? Ya gue sih emang gak pernah lihat di bioskop, maklum anak kota kecil hehehe. Jadi bisanya cuma nitip orang-orang yang suka upload di torrents hehehe. Jadi Pein Akatsuki, Lebah Ganteng, Sang Pangeran, dan anak-anak IDFL lainnya yang suka bikin subtitle di subscene.com jadi temen-temen gue setiap hari.
Pada awalnya memang Tutun yang nularin hobi nonton film, sehingga gue jadi movie geeks kayak gini. Kemudian supaya lebih dapet update-update, gue follow salah satu blog review film berbahasa Indonesia terkenal di dunia maya, Movienthusiast.com dan beberapa blog review film namun yang paling sering update adalah ME (MoviEnthusiast).
Oke, jadi gue bakal review dengan satu kalimat saja hahaha. Dan urutan bukan berarti film itu lebih baik dari lainnya, nilainya sama saja. Karena nilai film bagi gue hanya ada dua, menghibur atau enggak hahaha. Oke, lets go!



10. Dawn of The Planet of The Apes.
Seekor simpanse bernama Koba mengamuk menaiki kudah hitam berlari dengan menembak membabi buta sebuah senapan M16 itu hal yang memorable sekali.



9. Sin City: A Dame to Kill For
Telanjang ataupun tidak, Eva Green adalah scene stealer! Gue sendiri marathon dari film pertamanya dulu.



8. Predestination
Karena idenya seperti Looper, jadi twist nya gak begitu spesial tetapi eksekusinya bener-bener bagus. Kalo kamu belum nonton Looper, nonton ini aja dulu gak papa.



7. Guardians of The Galaxy
Film ini yang membuat gue mencari soundtrack film. Template nya hampir seperti film-film Marvel lain, mengalah dulu baru memimpin kemenangan. Namun paruh terakhir adalah bagian terbaik dimana seluruh ketegangan gak pernah habis. Selain film ini, gue mencari OST (500) Days of Summer dan Warm Bodies, kapan kapan mungkin gue bikin listnya hehehe.



6. Crows Explode
Meskipun dari segi cerita gak bagus bagus amat, tapi yang namanya ngeliat cowok berantem emang paling seru hahaha.



5. Into the Storm
Seru! Menegangkan! Porsinya bener-bener pas!



6. 22 Jump Street
Twist tentang gadis yang dikencani sama Schmidt sungguh memorable sekali! Pertama kali tau gue langsung ngakak berguling-guling.



5. Edge of Tomorrow
Film-film dengan tema kayak gini sebenernya udah banyak tapi entah kenapa bosennya gak ilang-ilang. Apalagi Emily Blunt di sini jadi scene stealer.



4. A Million Ways to Die in the West
Sutradara satu ini emang gokil punya. Sayang jajaran ast ceweknya kurang hot hehehe, kalo mau ajak Mila Kunis lagi sebenernya jadi nilai plus :D



3. The Lego Movie
Muahahaha. Bener-bener gokil!



2. Xmen: Days of Future Past
Gue sangat suka diparuh klimaksnya, scenenya mensyut satu demi satu para pemeran utamanya. Keren! Memorable!



1. The Grand Budapest Hotel!
Unik! Gila! Gokil! Wes Anderson emang top deh!

Udah ah.

Field Report #1: RTH Jombang

$
0
0
Abstrak

Jadi gue ikut seduction community baru lagi selain hitman system. Komunitas ini dibangun di blog, kaskus dan grup facebook. Gue awalnya nemu di blog, ngikuting setiap postingan lalu berlanjut di grup facebook. Di blog bernama Laki Tulen sedangkan grupnya bernama Pickup Artist Indonesia.

FR atau Field Report adalah laporan praktek di lapangan, dibagikan agar para master bisa menilai dimana kelemahan yang harus diperbaiki--kayaknya you get the idea kan ya. Dan ini adalah FR pertama gue di Pickup Artist Indonesia. Here we go.


Ini FR pertama gue di sini (niatnya mau di post di blog, tapi gue sadar gue perlu pembenahan kayaknya). Dan ini pertama kali gue praktekin postingan-postingan dasar di blognya bang Exorio. Mohon pencerahannya.

Pas acara jalan jalan akustik #2, gue memberanikan diri untuk berkenalan dengan dua cewek yang lagi asyik foto-foto. Kejadiannya udah lama, dan first time I ever do that, jadi mungkin ada yang lupa.

Gue: Mbak, kesempatan hanya datang sekali jadi saya pengen kenalan.
Dua duanya: Waduh kirain ada apa mas *wajahnya panik menjadi lega*

Jadi pas nyamperin gue jalannya buru-buru, jadi ekspresi muka mereka pas gue mendekat kayak mau ditilang sama polisi hahaha.

Gue: kalian berdua lesbian ya?
Dua duanya: YA ENGGAKLAH. Cowok masih banyak mas.
Gue: *ngajak salaman* namanya siapa?
Cewek 1: Devi *nerima salaman gue*
Cewek 2: *gak jawab, asyik main hape*

Gue: *fokus ke Devi dan terlibat percakapan tentang alamat, kerjaan dan basa basi lainnya*
Gue: yaudah minta nomer kamu *kasi hape*
Devi: *nyatet nomernya*

Lalu gue test nomernya, nyambung tapi ternyata Devi gak bawa ponselnya. Dia lalu nyuruh gue sms ke nomer dia aja. Setelah itu kita berdua sama-sama diem. Anjirr, pas kayak gini gue panik mikir pertanyaan selanjutnya. Setelah beberapa saat gue akhirnya pamitan.

Gue: yaudah ya, silakan dilanjut foto-fotonya
Devi: iya mas

Berbalik dan ngacir ke kawanan Jalan Jalan Akustik. Setelah itu gue follow up, dan ajakin kencan tapi dianya gak mau. Hahaha. Belakangan gue baca-baca lagi blognya bang Exorio, ternyata ada hal yang lebih baik dari mengoleksi nomer ponsel. Jadi pelajaran untuk hal berikutnya.

Btw, ada yang mau nambahin?

Jalan Jalan Akustik #2


Kiri Yang Seksi Dan Memahami Arti Keresahan Sosial

$
0
0
http://trademark.markify.com/trademarks/ctm/kiri/010902682

Ada hal yang berbeda dari gue yang sekarang, ada transformasi pemikiran yang ekstrim. Transformasi pemikiran--begitulah gue menyebutnya-- adalah hal yang bukan menjadi sebuah kekagetan dalam hidup gue selama ini. Tranformasi seperti ini sudah beberapa kali gue alamin, mulai dari jaman anak baru gede yang membaca kebobrokan kapitalis pasca orde baru, kediktatoran orba, kegagalan sukarno, hingga sempat berdamai dengan kapitalis dalam masa-masa gelap gue habis patah hati hahaha dan akhirnya transformasi lagi.

Sepertinya pencarian jati diri gue belum akhir. Di transformasi terakhir ini gue banyak merenung tentang masa depan yang gue bakal hadapi. Gue masih dalam pendidikan berbasis pesantren post-nadhliyin, post-tassawuf--begitulah gue menyebutnya--, lalu ikut pergerakan sosial-filantropi yang begitu dibanggakan. Dan dulu gue memilih untuk bertahan dan menerima resikonya, apapun itu.

Transformasi pemikiran ada berhubungan dengan keresahan, kegelisahan tentang hal-hal yang berada di lingkungan gue: hal yang sama sekali gue barusan paham setelah banyak-banyak membaca tentang sosial-politik--sementara di tahun-tahun sebelumnya gue banyak mendengar hal ini, namun sama sekali belum paham sama sekali.

Ada hubungannya juga dengan suatu pembicaraan suatu hari dengan salah seorang aktivis musik independent Jombang. Doi mengutarakan pemikirannya tentang membuat sebuah zine yang isinya tentang kritik sosial hal-hal lingkungan, namun doi waktu itu belum sempet memaparkan contohnya. Dan gue pada tahun-tahun itu tak paham bahwa hal-hal tersebut tentang kepekaan kita terhadap lingkungan sosial (keresahan sosial), gue masih (pada waktu itu) memahami bahwa harus mengikuti pemikiran orang lain. Namun syukurnya sekarang gue lebih paham dan mulai mencari cara yang relevan untuk membangun masyarakat sesuai dengan basic pendidikan gue.

Karena basic gue adalah pesantren, jadi tak mengenal dengan kehidupan kampus. Namun setelah transformasi ini, sedikit-sedikit gue mempelajari dari luar (tidak bijak rasanya jika tidak mengalaminya langsung) bagaimana istilah-istilah dalam kampus: mulai dari Jurnal (gue berpikir sebuah Zine bisa menjadi sebuah Jurnal) yang berisi tulisan-tulisan untuk membangun intelektual target pembacanya. Gue langsung berpikiran untuk membuat Jurnal/Zine untuk daerah gue sendiri (meskipun gue udah gak aktif di skena musik). Lalu ada KKN yang tujuannya bagaimana memupuk rasa simpati mahasiswa terhadap hal-hal yang mereka temukan di masyarakat. Kemudian studi, yang hasilnya bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan menjadi standar gue dalam menerima berita. Pemahaman gue tentang studi adalah idealnya pekerjaan seorang sarjana, para kaum intelektual untuk membangun masyarakatnya: ketika ada tuduhan kepada mereka yang hanya menjadi pekerja kerah putih setelah lulus.

Hal-hal tersebut tidak relevan dengan basic gue di pesantren, jadi gue mencari cara yang sesuai dengan basic pendidikan gue: hal-hal yang gue lakukan selama ini menyebarkan isu nasional untuk dibuat diskusi bersama, tapi pada akhirnya gue sadar bahwa isu nasional terlalu besar untuk sekarang dan banyak kepentingan-kepentingan hingga dibangun argumen-argumen supportif terhadap para pros dan kontras, akhirnya membuat gue memeriksa sendiri isu-isu lokal (begitu gue menyebutnya) yang masih relevan dengan posisi gue sehingga pada akhirnya gue memahami apa itu keresahan sosial. Gue juga ada proyek membuat musik dengan lirik-lirik keresahan sosial, yang satu-dua liriknya gue upload di facebook, kemungkinan gue bakal membuat penjelasan subyektif untuk masing-masing lirik tersebut. Lalu gue tertarik membuat sebuah jurnal intelektual tentang isu-isu lokal yang gue lihat, tapi gue belum ada organisasi yang mendukung. Dan hal-hal lain yang tercipta karena momentum yang meledak-ledak ini.

Kiri Yang Seksi

Gue kaget sekali bahwa Ruang Rupa dalam kegiatannya memberi edukasi kiri: padahal gue lihat mereka adalah sebuah keberadaan yang dekat sekali dengan para kaum urban yang hedonis (seperti itulah kira-kira pendapat subyektif gue). Lalu melihat tujuan eksplisit seperti itu apakah gerakan kiri merupakan gerakan hip? Seperti kelas menengah yang lagi terpesona dengan batu akik?

Namun dari awal tujuan utama gue adalah kesejahteraan rakyat kecil, membuat mereka mempunyai pendidikan politis dan bisa bersikap terhadap para penipu-penipu yang biasa menipu mereka, membuat mereka lebih kritis terhadap isu-isu yang bermuatan kepentingan (yah minimal) di sekeliling mereka. Dan membuat mereka bisa menyelesaikan masalah yang mereka hadapi.

Bagaimana Bersikap Atas Isu Politik Nasional?

$
0
0


Kritis. Menurut wikipedia adalah pemikiran yang menekankan penilaian reflektif dan kritik dari masyarakat dan budaya dengan menerapkan pengetahuan dari ilmu-ilmu sosial dan humaniora. Kalo menurut gue sih ya sikap kritis itu bagaimana kita tidak menerima sebuah kabar secara bulat-bulat.

Nah sejauh pengalaman gue mengamati isu-isu politik, sering kali beberapa orang yang menerima bulat-bulat informasi--entah karena fanatisme atau emang pada dasarnya doi bigot-- mereka ini seringkali menyesal di akhir dan merasa ditipu mentah-mentah setelah sadar dengan dukungannya jatuh pada orang yang salah. Kemudian seiring waktu, para korban sebagian ada yang sudah pesimis kalo ditipu kembali, namun ada juga yang masih terjebak kembali pada lubang yang sama.

Gue termasuk orang yang sering terjebak pada lubang yang sama dalam bersikap pada isu politik. Semakin sadar bahwa tidak ada figur yang dapat di percaya dalam ranah politik--belakangan gue disadarkan bahwa mempercayakan pada figur adalah kesalahannya, tak ada yang bisa menyelamatkan kita kecuali kita sendiri. Sounds like punk.

Ya, tak ada yang bisa menolong diri kita kecuali diri kita sendiri. Kemandirian dan berpikir tentang apa pentingnya bagi kita adalah sikap kedua.

Baru-baru ini yang lagi hot sikap para anggota dewan yang setuju melakukan hak angket atas sikap gubernurnya--yang pada akhirnya sang gubernur bisa saja dimakzulkan, lalu sang gubernur ini terlihat membalas perlakuan para anggota dewan dengan melaporkan mereka ke KPK. Lalu para penonton ini pun langsung pro dan kontra, masing-masing mendukung salah satu pihak. Dan para pendukung ini adalah para calon korban yang tertipu dengan sandiwara figur.

Salah satu pertanyaan kritis yang gue dapet di social media: kalo memang korupsinya sejak tahun 2012, kenapa baru dilaporkan sekarang (2015)? Semoga pertanyaan ini bisa menjawab sebagian apa yang ingin gue sampaikan. Gue tinggal di salah satu kota kecil di Jawa Timur, ratusan kilometer jauhnya dari ibukota. Jadi buat apa mengurus isu di ibukota kalo tidak ada kepentingannya di kota yang gue tinggali?

Lalu sempat ada teori bahwa isu-isu yang dimainkan oleh para tokoh politik ini adalah sebuah pengalihan atas isu yang lebih besar. Dan para pemilik teori ini mengatakan bahwa isu-isu tentang penindasan penguasa terhadap kita adalah isu-isu yang harus kita pedulikan, karena kita memiliki rasa penderitaan yang sama sebagai orang-orang kecil yang tak memiliki kuasa politik.

*Sebelumnya diterbitkan di Jurnal Subyektif

Iklan Layanan Masyarakat: Dilarang Merokok Bagi Orang Miskin

$
0
0
Selama ini gue termasuk orang yang mendukung industri rokok/kretek sebagai nafas negara. Mengamini kata mereka sebagai warisan budaya. Tapi disadarkan ketika mendapati kenyataan bahwa harga rokok yang kelewat mahal. Lalu sempat mengalami penderitaan ketika uang saku habis karena dihabiskan untuk merokok. Rokok sekarang menjadi kebutuhan primer yang termasuk dalam makan (setidaknya bagi gue). Tulisan ini bukan tentang kesehatan, tapi bagaimana pandangan subyektif gue tentang relasi rokok dan kemiskinan.

Rokok itu adiktif? Orang luar sana bilang begitu. Tapi industri rokok gencar sekali dalam menggunakan dana CSR. Seakan-akan dosa mereka terobati karena telah melakukan pembangunan yang dicitrakan. Yang lucu adalah ketika ada pelarangan bagi mereka membiayai kegiatan olahraga, seni dan budaya, gue mendapati mereka bertransformasi dengan wajah baru. Robin Hood masih bergentayangan.

Tuntutan subyektif gue cuma satu: kesejahteraan bagi seluruh petani tembakau, para buruh dan konsumen. Konsumen di sini tidak terlalu diperhatikan kesejahteraannya, dia tanpa pernah disadarkan bahwa membeli produk mereka sama dengan kemiskinan. Sebenernya dengan harganya yang mahal harusnya mereka berpikir bahwa mereka akan menjadi miskin, atau bangsa kita ini kelewat terlalu bodoh untuk berpikir memakai otak?

Kalau ditarik jauh kembali, rokok bukanlah penyebab kemiskinan melanda bangsa ini. Rokok merupakan sebuah produk kelas berkantong tebal, jadi apalah arti rokok bila harganya murah? Apalah arti rokok bila bangsa ini terbebas dari kemiskinan? Jadi pada dasarnya bangsa ini saat sekarang belum sanggup membeli rokok sebungkus sehari.

*Sebelumnya diterbitkan di Jurnal Subyektif
Viewing all 192 articles
Browse latest View live