Quantcast
Channel: Egnaro Ekac
Viewing all 192 articles
Browse latest View live

JKT48 Dan Music Underground

$
0
0
Coba simak aja video ini sampai habis. Coba lihat kostum Eponk, pemain keyboard ben ini di track terakhir.


Gara-gara ben Thirteen asal Jakarta inilah yang membuat konotasi, afiliasi antara Idol group JKT48 dengan dunia musik keras underground jadi terlihat jelas. Tapi kebanyakan orang gak tau dan asal ngejek aja.

Pop Punk Is My Life

$
0
0

NEW FOUND GLORY
http://newnoisemagazine.com/glory-announces-kill-live-coming-october-tracklisting-revealed/new-found-glory-kill-it-live-2013/

Sekalipun aku mendownload banyak literatur-literatur hardcore (yang notabene lagi hip selama 3 tahun ini), tapi musikalitasnya tetep aja pop punk ya. Meskipun beatdown hardcore musiknya emang mudah dicari (dikulik maksudnya) tapi kalo disuruh bikin komposisi kayaknya aku belum bisa.

Ngomong-ngomong ada band hardcore gokil asal Magelang (temple city harsidcore) yang masukin bagpipe (alat musik tiup skotlandia-halah pasti tau deh) ke dalam aransemennya.


Ini kayak nonton film Brave nya Pixar hahaha. Yang kedua, aku merasa PWG membuat seluruh personilnya untuk ikut sumbang vokal di setiap mereka manggung, terkecuali buat si Aldy yang sibuk ngedrum.




Sungguh konsep yang inspiratif. Yang ketiga, ada band pop punk asal Malang yang udah lama malang melintang di dunia indie sejak tahun 1999! Gokil nih. Gak bubar-bubar aja hahaha. Cek lagunya.



Dan baru tau mereka main di Radio Show juga. Cek sendiri ajalah di youtube hahaha. Tapi vdeo keren yang ini cukup keren juga


Musikalitas mereka memang diasah selama satu dekade ini, dan jangan kaget kalo musikalitas mereka cukup berkualitas!

Dan terakhir ada video klip dari band pop punk asal Inggris, Neck Deep yang bikin video klip dengan cara montage.


Aku baru denger ada style bikin video klip kayak gini, kapan-kapan bikin ah buat demo yang aku buat.
Udah ah.

Stella Grad (Review)

$
0
0
http://forum.detik.com/stella-jkt48-memutuskan-graduate-t826095.html


Sebenernya aku memikirkan efek dari ini nih, emang aku cowok apaan ya sampek terbawa efek para wota yang bersedih lalu kemudian berpikir life must go on dan tetap support para oshi hahaha. Harga diri men! Harga diri! :D

Tapi apa mau dikata, kelulusan (sebuah istilah untuk menyebut hengkangnya seorang member JKT48) Stella Cornelia gokil banget buat gue. Langung masuk trending topic worldwide tanpa direncanakan dan dikomando, yang berarti semua fans merasa kaget, dan merasa kehilangan sesudahnya. Setuju banget sama hal itu.

Aku sendiri dari ngantuk pusing berat aja langsung melek, terus malamnya gak bisa tidur. Besok-besoknya udah mikir kalo ini bukan akhir dari karirnya Stella, lagian dia cuma keluar dari JKT48, gak ikut theater, gak ikut handshake lagi muahahaha.

Sebenernya mau review efek Stella Grad yang beda banget dari ungkapan pribadi seperti ini

Pertama, aku kasih jempol dua deh buat Stella yang bener-bener ngambil tanggal yang sempurna secara marketing. Dia ngumumumin Grad pas pesta ulang tahun! Pas orang-orang dengan gembira merayakan ulang tahun dan aku setuju sama Steve rasanya ibarat naik Roller Coaster, dibawa tinggi-tinggi lalu dihempaskan secara cepat, meluncur di jalur yang curam! Gak kebayang deh.

Kedua, efeknya gila banget sampe masuk world trending. Jelas bakalan jadi big promo buat Stella. Kelulusan yang serius bisa jadi bintang besar besok nanti.

Ketiga, secara gak langsung promo tim J juga lah. Secara aku lihat akhir-akhir ini penayangan video-video member-member tim KIII di Youtube bener-bener JOT promoin tim KIII habis-habisan. Tapi promonya kemungkinan gak ngefek buat die hard wotanya tim J hahaha.

Keempat, JOT punya kesempatan untuk melakukan program promo bertubi-tubi untuk theater show terakhirnya Stella. Ya bayangin aja, bisa jadi world trending gitu jelas banyak yang bela-belain bakal nonton theater tributenya Stella. Nah tapi karena JOT bulan ini ada banyak program, mulai dari audisi gen 3, konser-konser luar kota, bahkan senbatsu kalender entah mengapa aku yakin pesimis aja JOT bakal ngelewatin kesempatan ini hahaha.

Okelah segitu aja deh ya.

(jojoz mencoba menggambar) baru nyadar gaya rambutnya cipo bukan cuma poni rata tapi rambut sebahunya itu bergelombang kayak Aurora atau Belle nya Disney bukan lurus kayak gambar ini :v


Dan terakhir ini cuma review dari orang yang sok tau aja sih ya dan aku juga berterimakasih banget ada yang mau membetulkan dan mengoreksi semua postinganku di blog :)

Ngomong-ngomong kalo galau dengerin lagu ini aja :D

Launching Mini Album Just For Today: Gold Glory Gospel (Review)

$
0
0



Jadi postingan ini mau review gigs yang udah aku tontonin aja sih, terutama untuk kawasan Jombang. Dan seterusnya bakal nulis review buat gigs-gigs indie/underground di Jombang atau yang sempet aku tontonin.

Just For Today adalah salah satu ben indie/underground yang punya nama di Jombang juga punya massa yang banyak juga. Dibawah manajemennya GM Familia, mereka ngelaunching mini album/EP. Awalnya aku kira EP sama Mini Album itu gak sama, api menurut wikipedia ternyata sama hahaha.

Oke kita awali review dengan cerita pemberangkatan. Dan semuanya no pics lah, soalnya kameranya gak ada yang bagus hehehe.

Jadi yang aku inget saat itu, pas mau berangkat ternyata ada anak-anak mau bertamu. Karena udah lama gak bertemu, dan aku juga pengen ngomong banyak hal sama mereka, akhirnya gue ajak mereka ngopi aja padahal waktu itu temenku Sipit lagi nunggu aku hahahaha. Akhirnya dia berangkat duluan nyusul sohibnya yang "nggupuhin" dia.

Setelah membayar parkir di gedung KPRI, baru nyadar kalo duitku ternyata pas banget tinggal ongkos parkir doang. Waduh kalo kurang, tengsin nih ahahahah. Ngomong-ngomong ini kali kedua (setau aku) GM make gedung ini untuk bikin gigs, biasanya gigs underground make tempat di gedung juang. Mungkin karena anak-anak GM udah enak sama tempat ini, tapi aku kepo nih pengen tau banget alasannya hahahaha. Lanjut. Di depan pintu ternyata ketemu sama anak-anak Grida dua orang: Iman dan Iwan (mereka sayangnya tidak ditakdirkan kembar hahaha). Dan kagetnya aku juga ketemu sama abang Kanzen, salah satu kakak yang lebih dulu terjun di dunia underground. Doi bareng abang-abang Overflow Revenge, yang aku terlalu sungkan buat ngajak salaman. Hahaha. Lalu juga ketemu sama Chacha, salah satu mantan anggota DCT Shuffle Jombang lagi lemes sendirian utak-atik hape di tempat penukaran tiket dengan album ahaha. Long time no see!

Dari hasil obrolan dengan Iman dan Iwan ternyata acara baru mulai, telat sekitar satu jam-an mungkin. Terdengar sayup-sayup juga dari Losershead (ben other projectnya Nyobhi, gitarisnya JFT) dengan koor Jombang City Hardcore hahaha love this song! www.reverbnation.com/losersheadofficial

Saat Repeat Until False bawain Everybody Knew kita bertiga setuju buat masuk. Dan setelah gue nukarin tiket dengan album gue masuk. Nanti kapan-kapan kalo inget gue potoin deh tiketnya hahaha.

Terlihat Chacha berdiri di depan stage yang mulai rame melihat cowoknya main. Ya, yang aku kenal di RUF emang si Hanafi doang pacarnya Chacha hahaha. Koor mulai rame pada berebutan mic nya Dimas hahaha. Sayang melodic dari gitarnya gak tapi kedengeran, mungkin karena RUF cuma masang satu orang sebagai gitaris kali ya? Tapi mereka tetap percaya diri memainkan lagu. Sip deh! Dan di lagu terakhir ada We Strong! To Fight All The Hate! lagu sejuta umatnya RUF haahahaha. Dan entah gimana atau gimana aku ngelihat ini kali kedua di akhir lagu si Hanafi minta untuk stage diving, dan karena venue masih sepi, dia digendong sampe ke pintu masuk hahaha! Dan sukses dipisuhi sama doi :D

Cek lagu mereka di sini http://www.reverbnation.com/repeatuntilfalse

Kemudian gue gak terlalu inget siapa yang main, kalo gak salah Revenge Of The Fallen. Sayangnya kok aku ngerasa mereka cuma bawa 2 lagu ya, sebentar banget. Tapi lagu sejuta umatnya tetap dibawain, The End (No More Sadness). Dan baru tau kalo mereka posting lagu baru di reverb, cek aja http://www.reverbnation.com/ROTF

Lalu ada Diamond's Aren't Forever yang lebih ke Death Metal, lalu juga ada Escape From Violent's Wind yang bergenre Melodic Death Metal. Aku cuma kenal sama vokalisnya doang, Ilham hahaha. cek http://www.reverbnation.com/EscapeFromViolenceWindMETAL

Kemudian waktunya Radius 99, ben jebolan Grida yang aku kenal semua personilnya hahaha (yah emang 2 dari 5 personilnya ikut DCT Shuffle Frenzy). Waktu itu emang gak tau playlisnya apa, dibuka dengan Deez Nut - I Hustle Friday dengan koor "Money money money nya" hahahha tapi bukan Jessie J loh. Lalu disambung dengan lagunya Limp Bizkit yang aku lupa judulnya. Lalu terakhir ada JFF, lagu mereka sendiri yang belum mereka share ke umum. Penampilan mereka cukup bagus menurutku meski gak diperkuat sama Fafa Zawawi yang berada di Bali sana dengan cuma Fafajar sebagai gitaris merangkap backing vokal.

Setelah itu ada ELMO yang membangkitkan keramaian yang membuat moshpit, karena di awal 2013 jarang melihat mereka aktif main di gigs jombang jadi hampir gak tau personilnya siapa aja.

cek http://www.reverbnation.com/electricmonstersonfire

Setelah itu aku lupa yang main siapa lagi hehehe, pokoknya di jadwalnya di awal-awal ben-ben GM yang main, lalu dilanjut ben-ben Hardcore undangan dari luar kota, lalu di sore hari sampe selesai ben-ben Metal menunjukkan taringnya.

Mungkin yang pengen gue tulis sih ben Husky dari Kediri, dengan memakai Gania KW sebagai vokalisnya hahaha. Becanda kakak Trevie. Jadi mereka bawain 3 lagu, tapi yang aku inget cuma Destroyed Without Hesitationnya Billfold sama Nothing To Prove nya H2O. Duh waktu itu kakak vokalis ini seksi abis pake tanktop warna abu-abu, kulitnya wedeuh. Jadi jujur nih, masang mupeng didepan stage wkwkwkwkwkw. No pic nya, biar gak kena UU pornografi wkwkwkwkw. Tapi sayangnya Husky gak bawain lagu sejuta umat mereka sendiri, Satukan padahal itu yang aku tunggu-tunggu bray! Cek nih reverb mereka http://www.reverbnation.com/huskysite

Oh ya ada ben other project nya Abhi, vokalisnya JFT, Eastern Kids yang bawain genre HC. Sebenernya kalo Abhi, aku gak peduli sama setlistnya (emang karena gak tau aja hahahah!) karena dia ini bener-bener jago public speaking! jadi suka dengerin pidatonya yang garis keras hahaha.

Dan mari kita bahas penampilan sang empunya acara, Just For Today. Dijadwalkan main tepat habis break dhuhur, aku sempet mikir kenapa yang empunya acara malah main pas ditengah-tengah ya. Biasanya yang empunya main pas terakhir, apa event-event launching album underground yang lain juga gitu ya? Namun overall bagus deh penampilannya. Aku sendiri sebenernya gak terlalu memperhatikan tapi venue terasa ramai, bahkan moshpit jadi dibagi dua dan akhirnya jadi satu aja. Hahaha.

Meski seluruh lagu yang dibawain adalah materi baru, tapi lagu pertama mereka bikin aku kagum dengan ketukan breakdown gitar (entah istilah yang tepat apa, kalo di jazz namanya sinkop) yang bener-bener anti mainstream. Belakangan baru tau itu track awal dari Gold Glory Gospel berjudul Tortured. Gokil. Kemudian ketika The Unseen Hand dimainkan sebagai lagu terakhir akupun merangsak maju menerjang moshpit hahaha bahasanya.

Secara konsep JFT memang lebih mateng dengan memakai konsep Masonic. Dari pidatonya Abhi sendiri aku sendiri nangkep mereka menempatkan diri mereka seperti nabi yang menyampaikan ayat-ayat Tuhan. Sadaaapp. Tapi perubahan genre dari Deathronic-core ke Metalcore apakah bisa diterima sama temen-temen? Aku sendiri awalnya sih kaget, pertama tau ketika mencoba download The Unseen Hand dari reverb mereka (btw cek reverb mereka disini www.reverbnation.com/justfortoday)

Tapi menurutku ini udah dipikirin mateng-mateng sama anak-anak, sebagai bentuk evolusi baru dari Just For Today. Ya aku harap sih jangan terlalu sering ganti genre hehehe.

Setelah itu aku juga lihat perform Open Face Surgery, salah satu ben yang jago banget bikin venue rame khususnya di Jombang sendiri. Lalu Overflow Revenge, nah disini baru tau kalo abang Kanzen ternyata dimintain tolong buat ngatur sound mereka. Nah lalu aku baru tau ada kakak kelasku yang lain juga, Mas Falikh nemenin bang Kanzen. Aku sempet nyapa mereka cuma pas perjalanan pulang hahaha #LelakiMacamApaAkuIni!

Nah ketika Killharmonic sebagai headline nya, suasana venue jadi sepi banget. Padahal sebenernya ben ini cukup punya nama di Kediri, mungkin karena jarang main di Jombang? Yah namanya juga aku anak baru jadi gak tau apa-apa hahaha #siapalahsayaini

Secara overall eventnya sukses kok, tapi anak-anak sepertinya mengulangi kejadian Distortion Fest tahun kemarin dimana acara belum berakhir penonton udah pada sepi aja. Padahal awalnya aku yakin dengan masang Killharmonic sebagai headline pasti banyak yang ikut lihat, ternyata enggak pemirsa hahaha. Mungkin masalah tempat ya? Atau mungkin hal lain? Ada yang tau?

Ngomong-ngomong di Jombang banyak banget anak HC nya. Okelah sekian untuk reviewnya, tolong koreksi nih kalo ada salah-salah kata. Next time mungkin bakal review kedatangan ben sekelas Seringai di Surabaya, wish me luck there! Dan juga konser-konser indie/underground yang lain!

Belajar Jadi Illustrator: Just For Today

$
0
0


Errr. Gak mirip ya? x(

So, ketika aku ngelihat Gostaf bisa gambar sketsa wajah. Pada saat itu aku mikir, kalo Gostaf bisa, aku juga harus bisa! Hahaha (Sukses tap buat kuliah DKV nya! Heheh).

Nah karena di tempatku gak ada yang ngajarin, Gostaf juga udah mulai sibuk kuliah di Malang jadi mau gak mau ya belajar sendiri. Sempet nyesel juga sih karena dulu waktu SMA ada ekstrakulikuler menggambar wajah yang tekniknya bener-bener sama kayak sketsa wajah. Dan aku terlalu sombong buat ikutan, karena lebih milih ekstrakulilkuler musik x(

So, tahun-tahun kemarinaku juga sempet belajar bikin gambar dengan style anime/manga, karena waktu itu konsep Orange Cake Creative mau aku buat anime style. Tapi karena masih labil dan gak jelas akhirnya yaaa berhenti x(

Akhirnya aku mulai kembali dengan dasar kalo ada sketsa wajah dengan style realism, kenapa gak ada sketsa wajah dengan style yang lain? Lalu aku pun memulai proyek ini. Awalnya bikin pop art, tapi ternyata terlalu mudah dan bisa ditiru orang lain, akhirnya mikir kenapa gak bikin style anime/manga aja? Khaa!

Kalo dipikir-pikir semua temenku emang suka wajahnya dibikin kartun. Dulu (mungkin sampe sekarang) Tutun seringkali bikin kartun dengan wajahnya dia atau keluarganya dia. Lalu aku juga sempet diceritain sama Riruka kalo dia juga pernah disuruh gambar wajah temennya, bahkan dibayar! Tapi entah kenapa dia ogah-ogahan bikinnya.

So, taruhan berapa lama aku jalanin proyek ini? Kha! :D

Mengenai kartunnya Just For Today, dari awal aku beli mini album mereka (Gold Glory Gospel) dan nemu foto mereka berenam langsung kepikiran buat bikin versi kartunnya! Hahaha. Pernah sih baca, kalo bikin sketsa wajah cara yang paling mudah adalah dengan mengetahui ciri khas dari wajah orang yang kita gambar. Meski dibilang mudah, yang paling sulit itu emang bagaimana kita mengenali ciri khas wajah orang yang kita gambar. Dan gak berani upload ke Facebook, terlalu jelek x(

Ohya kunjungi juga reverbnation nya JFT salam metal!

Ohya jangan lupa mampir ke http://fb.me/magictoday1 kadangkala aku upload coret-coret digital aku di situ.

Review Gigs: Seringai (The 5th ICE Surabaya)

$
0
0
diambil dari Facebook nya Seringai

http://www.ronascent.biz/2013/11/the-5th-indie-clothing-expo-day-2_10.html


Hola! Jojoz disini! Kali ini mau ngereview gigs yang aku bela-belain nontonnya tadi malam. Seringai!

Kita awali dengan cerita gak penting tentang perjalananku menuju Surabaya. Setelah diniati dari seminggu yang lalu, mendengarkan album Taring, Serigala Milita bahkan EP Hig Octane Rock! Tapi pada saat event emang yang singalong-able itu yang album Taring. Hehehe.

 Sempet galau karena kantor meeting hari Sabtu pagi, tapi akhirnya setelah berpikir ini challenge buat lelaki lemah macem aku, akhirnya bolos juga! Ha! Ngebis ke Stasiun Jombang, sempet oper bis di Terminal Jombang akhirnya sampe juga di Stasiun. Namun yang terjadi? Baru tau kalo pemesanan tiket harus pake KTP! Ha! Dan KTP ku belum aku urus setelah sempet ilang! Ha! Setelah bergalau-galau dan berpikir dengan jernih di warung kopi depan stasiun, akhirnya aku sms Aga, drummernya Radius 99 minta tolong buat disusul. Makasih, Mo! :D

Setelah hampir satu jam nunggu akhirnya gue ajak dia buat ngopi lagi. Kita ngopi di Mak Nyak, disitu aku ketemu sama Nyobhi dan temennya (aku gak tau namanya). Ternyata mereka juga berangkat buat Seringai, nah di situ dapet ide untuk bareng sama mereka, entah satu atau 2 hal mereka berangkat duluan. Jadi gak ada deal di antara aku dan mereka. Tapi aku masih berusaha untuk ngejar mereka, akhirnya setelah dianterin Aga buat nyegat bis lalu berdesak-desakan di bis, sempet macet-macetan, ngambil sepeda yang jaraknya hampir 1 km, akhirnya aku ngejar Nyobhi, dkk buat berangkat bareng.

Tapi sesampai di Jombang gak ada kabar. Akhirnya aku putusin buat ke CC store buat nyari-nyari informasi dari Ardian. Dan malah di situ si Ardian ngajak aku, dan saat aku tanya gimana caranya kesana. Dia iyain aja (padahal aslinya dia gak tau hahaha!). Gak taunya si Ardian ngajak temennya yang tau alamatnya ke sana. Jam 3 tepat kita berangkat bertiga lewat Peterongan (biasanya aku ke Surabaya dari jalur sungai Brantas tembus ke By Pass Mojokerto).

Sempet salah arah, karena jalur yang biasa mereka lewati gak sama dengan jalur yang biasa aku lewatin hahaha. Tapi akhirnya sampe juga ke Surabaya. Nah pas di tengah kota, ternyata kita ketemu rombongan Nyobhi. Akhirnya kita ikutan jalur mereka. Setelah beberapa saat muter-muter, akhirnya sampe juga di Grand City Mall. Nah karena gak ada parkiran di venue akhirnya, DK sebagai petunjuk jalan ngambil parkiran liar. Dan tau gak tarifnya berapa? Lima ribu! Sinting!

Setelah berkeliling venue clothing, dan gak ada yang menarik untuk belanja (emang sangunya aja yang pas-pasan ha!). Kalo menarik perhatian sih banyak, dari dedek gemes sampe pamer leher dan paha, juga ada kontes fingerboard. Nah yang bikin ilfil sih panggung indoor di venue nya, mudahan aja Teh Saravasti minggu malem kemarin gak manggung di situ. Gimana ya, bener-bener sempit banget!

Di jalur exit, area komunitas nemu komunitas Doodle Art. Karena temen-temen pada gak minat akhirnya bisa lihat dari pintu kaca setelah keluar. Melas! Ha! Tapi yang bikin ilfil sih, para peserta Doodle live nya yang duduk gak diatur bikin jalur masuk ke stand mereka jadi hampir gak ada.

Tips buat ke pameran clothing kek gini, kalo niatnya emang pengen belanja lebih baik pergi dua orang aja jangan bergerombol deh. Memencarkan diri dan ketemuan di satu tempat yang udah disepakati. Lalu kalo beli tiket mending yang beli cuma satu orang, jadi kumpulin duitnya dulu baru berangkat, biar gak ngantri lama-lama.

Review tentang brand-brand hadir, mungkin lebih ke pasaran sih ya, gak mencerminkan brand-brand yang mendukung musik dan komunitas-komunitas movement. Sama aja kayak tahun lalu. Cuma beberapa aja yang bener-bener support scene. Bener-bener harus milih brand yang hadir kalo mau sesukses JakCloth. Entah ini perasaan aku dan temen-temen aja ya?

Venue outdoornya lebih luas dan lebih panas! Ha! Ada area skate nya, area muralnya, custom motor, area makanan dan minuman ringan, area spg rokok juga ada. Ha! Stagenya lumayan gede, dengan pagar yang lumayan tinggi. Oke kita lanjut ke perform band aja ya.

Pertama ada ben ber-genre Metalcore, aku lupa namanya. Permainannya mirip-mirip Memphis May Fire atau STDC. Apik. Moshpit terbentuk dan yang moshing kebanyakan anak-anak HC. Dan waktu itu aneh juga masih sepi venuenya. Yang bikin keren itu si pemain keyboardnya yang gotong Mac, entah buat gaya atau apa. Ha!

Setelah itu ada ben alternative rock yang ngecover Careful nya Paramore. Vokalnya kurang power menurutku, terus gitaris mereka cuma satu doang. Dan suaranya vokalnya itu loh bener-bener ngingetin sama orkesan. Duh. Meski udah tampil cantik, seksi, bahenol, ngobatin mata, tapi sebagai mantan die hard fans nya Paramore, udah ilfil dari lagu pertama! Ha!

Lalu ada ben Hardcore Beatdown asal Surabaya, Raising Down. Gokil, moshpitnya gede banget! Jadi di lagu terakhir bener-bener si vokalis ini mancing para HC kids buat bikin moshcircle yang gede banget! Bener-bener keren! Yah, thanks buat mereka yang jadiin HC sebagai barang yang hip! Ha!

Lanjut ada ben mateng bernama Zorv. Awalnya aku kira ben ini ben rock n roll punk macem Ramones, ternyata mereka bawain lagu berbau grunge juga. Absurd lihat ben ini. Gak tau gimana moshingnya hahaha. Namun hal yang memorable ketika lihat Zorv manggung adalah di part terakhir dimana sang gitaris yang ngerangkap vokal menunjukkan teknik gitar noise yang bener-bener keren dan menghibur. Ha!

Setelah Zorv, ada indie heroes dari Surabaya, Devadata. Meski udah denger kebesaran mereka dari jauh-jauh hari, tapi ini kali pertama lihat secara live. Jadi inget, dulu ketika denger namanya kayaknya ben bergenre black metal/death metal atau sejenisnya ternyata bukan, cacak-cacak ini hardcore. Awalnya aku kira oldschool hardcore tapi ketika aku lihat kemarin ternyata genrenya Metal/Hardcore.

Meski mengusung Hardcore, aneh juga sih ketika melihat rata-rata orang yang ngeramein venue bukan Hardcore Kids yang dari awal moshing+violent dance, tapi para metalheads! Lucu! Ha! Mungkin karena Devadata dibesarkan di skena metal, jadi agak rancu. Atau mungkin ada yang tau alasannya? Meskipun keadaan yang rancu begitu tapi venue berhasil diramaikan dan penuh sekali. Keren!

Yang perlu diketahui ketika nonton konser-konser seperti ini adalah jeda persiapan peralatannya yang lumayan banget lamanya. Ben-ben besar macam Devadata atau Seringai memang punya banyak kru, tapi gak menutup kemungkinan persiapan peralatannya lama banget. Nah tipsnya? Ya gak ada sih. Resiko! Ha! Hahaha. Ya mungkin pinter-pinter aja sih mengalihkan perhatian. Soalnya berdiri pas konser itu sangat melelahkan. Kecuali kalo kamu excited banget, jadi gak kerasa capeknya. Apalagi kalo dari awal capek abis perjalanan (jombang-surabaya 100 km lebih!) jadi harus ada planning istirahat sebelum masuk venue.

Untuk menunggu Seringai perform memang cukup lama, tapi aku cukup pintar buat mengalihkan perhatian ke backstage dimana Papa-Papa Seringai lagi sibuk ngobrol. Mungkin yang paling cukup asyik ngobrolnya Papa Arian, bahkan ketika Papa-Papa yang lain udah naik ke atas panggung doi masih asyik ngobrol sama cacak-cacak Devadata. Entah ngobrolin apa. Sempet juga ngeliat cewek berkuncir pake kaos hitam dan hotpants, yang awalnya gue ragu itu Kak Putri, road managernya Seringai (@missHOTRODqueen) tapi ternyata setelah gue google lagi, ternyata bener dia. Ngomong-ngomong kalo lihat doi dari jauh kelihatan jutek gitu ya. Hahaha. Bukan bermaksud Kak Put! :D

Mungkin gak terlalu jelas sih yang mana lagu pertama yang Seringai bawain, tapi ketika papa Arian udah bergabung sama papa-papa yang lain, mereka langsung bawain Dilarang Di Bandung! Ha! Moshpit pun langsung terbuat!

Mungkin gak perlu nulis tentang setlistnya Seringai ya, soalnya biasanya webzine-webzine yang lain bakal nulis hal yang sama (bilang aja udah lupa sama setlistnya!), jadi kite orang mau nulis keadaan pas performnya Seringai. Ha!

Ada beberapa hal yang absurd tentang penonton di performnya Seringai. Pertama, penontonnya gak liar dari awal sampe akhir. Mungkin awalnya sih moshing semua, kemudian pas tengah-tengah semuanya malah diem-dieman. Mungkin capek kali ya? Sungguh gak seru nih hahaha. Tapi pas di dua lagu terakhir Seringai pada moshing semua, Mengadili Persepsi dan Ace of Spades (Motorhead).

Kedua, moshpit sendiri ada dua! Sangat absurd! Jadi ada moshpit violent dance nya HC kids dan moshpitnya para metalheads. Hahaha. Ini lucu.

Ketiga, bener-bener deh pidatonya Papa Arian ini keren banget. Hal yang memorable ketika doi sarkas sama penonton yang nyari-nyari dompet. "Yak yang disitu ngapain tuh lihat-lihat ke bawah? Hape hilang? Dompet hilang? Resiko! Ha!". Kemudian doi juga menyinggung edukasi moshing kepada bapak-bapak generasi yang belum ngenal mosh rules. Dan bener-bener perlu banyak orang yang pinter bicara macam Papa kita yang satu ini untuk membuat orang paham tentang budaya moshing ini.

Ada tips lagi sih buat yang ngerasa kejauhan dan merasa jauh dari stage. Jadi saat orang-orang udah rusuh pada moshing, jangan malah mundur menjauh, tapi tetep di tempat. Ketika moshing sudah reda segera maju aja. Percayalah banyak space longgar buat mendekat ke arah stage. Trust me! Ha!

Dan performance yang bener-bener memorable, vokal Arian yang stabil, perform yang bener-bener sama dengan kaset (namanya juga konser musik keras bro, bukan konser jazz hahaha), juga pidato-pidato Arian yang terkesan sarkas tapi membakar semangat para penonton. Keren!

Udah ah.

For Seringai!

Review OPSHID Merchandise 2013

$
0
0
Hei bersama Jojoz lagi. Kali ini mau ngereview sebuah merchandise sebuah organisasi yang bergerak di bidang keimanan dan kemanusiaan (cek aja http://opshid.org)

Di tahun ini, untuk memperingati Tasyakuran Sumpah Pemuda, mereka bikin sebuah merchandise seperti tahun-tahun sebelumnya. Dan aku beruntung bisa dapetin satu. Huehehe.

Niat awal nge-review sih ya ada yang pengen aku sampaikan sebagai pecinta clothing. Dan sempet terpikir juga kalo bakal disangka fashion blogger! ha! Tapi terserah deh ya, you name it as you want :)

Here we go.

potongan rambut baru
Tampak depan ada emblem logo yang langsung dibordir dengan kain berwarna biru langit dan kuning emas. Dan yang aku pake ini size nya M (karena telat belinya, cuma sisa M buat semua). Tapi tetap tampak pas ya, padahal udah aku rangkepin juga.


tampak belakang
Di samping kanan ada bordiran kuning "TSP 85" singkatan dari Tasyakuran Sumpah Pemuda ke 85. Lalu dipunggung ada bordiran OPSHID yang pake emblem namun tulisan di bawahnya bordiran full.

Overall, bagus. Karena ini kaos polo, gue rasa cocok buat para hipster kayak aku hihihi. Juga cocok buat bapak-bapak yang masih ikut organisasi ini :D

Tapi sayang bahan kainnya kok TC atau malah Polyster. Buat yang gak tau, TC model kain dari campuran benang plastik dan benang kapas. Selanjutnya cek di http://www.konveksian.com/jenis-jenis-kain-bahan-kaos/

Sempet lihat juga kaos polo dengan desain sejenis tapi dengan kain combed cotton. Atau cuma perasaan aja ya. Tapi kalo bener, itu mungkin limited edition.

Next time aku berharap supaya gak ada lagi kain TC yaaa :D

Behind The Scene: THINK. WEAR. PROUD.

$
0
0


You know lah kalo aku sangat ngefan abis sama DREAMBIRDS.



Mungkin ada sosok Sasa yang mantan orang major label tapi kemudian kontraknya gak diterusin (padahal mungkin dia bisa kayak Raisa yang sekarang tuh).

Sasa with Abinara dicomot dari https://www.facebook.com/media/set/?set=a.10152484873569625.1073741831.233584329624&type=3

Kemudian sosok-sosok di belakang DB yang emang passion nya bergelut di bidang underground/indie music (baru tau bang Abin adalah drummernya Vendetta, proyek band Sasa setelah menghilang dari major music). Terus nemu fakta di bio nya DB di fanpage kalo bang Abin itu graduated dari salah satu clothing ternama di Jakarta (gak tau antara Crooz atau Gazelle atau mungkin bukan dua-duanya). Wah panjang deh kalo cerita tentang DB, yang pasti Sasa, Geohmn, dan Abin itu orang-orang yang punya ciri khas sendiri, menurut kacamata awamku nih. Padahal aku gak tau menahu alias nol besar tentang kegiatan-kegiatan, story about DB. Hahaha!

Abin with Geohmn :D
Yang menginspirasi DB apa aja? First, konsep artwear nya. Kalo kamu search di Google dengan query "artwear", DB berada di page one. Jadi kemungkinan besar, clothing-clothing di Twitter yang pake embel-embel Artwear pasti ke inspirasi sama DB. Hihihihi. Jadi pada dasarnya bukan pendekatan ke dunia musik, skate, bmx, hiphop, graffiti atau street culture lainnya, tapi DB mendekati komunitas art. Kalo melihat style nya Sasa dan betapa dominannya karya Sasa di DB, kelihatannya lebih ke arah realism art. Dan menurutku itu dekat sekali dengan dunia Tattoo yang emang erat dengan street culture amrik. Apalagi aku sendiri ngerasa fine art lagi hype banget sekarang.


my fav SHETERROR series. Mudahan ada rejeki buat beli. Amin.
Lalu kaitannya? DB punya propaganda DREAM. CREATE. FUTURE. dan sampe sekarang belum tapi mengerti dengan propagandanya ini. Mungkin dari DREAM impian kita harus CREATE mewujudkan, berusaha, berjuang dan itulah FUTURE masa depan. Mungkin juga tidak seperti itu ya kan? Hehehe.

DREAM CREATE FUTURE
Lalu somehow, aku berpikir gimana kalo ORANGECAKE juga punya slogan, propaganda whatever yang punya 3 kata yang bisa diinget kayak gitu dan lahirlah THINK. WEAR. PROUD yang gak jauh-jauh dari tujuan aku bikin ORANGECAKE, "Something that make you proud when you wear it".

Udah ah.

Review: Bandana Black - Charge City Cloth

$
0
0
Yak, masih bersama Jojoz disini. Kita bakal ngereview sebuah produk dari Charge City, clothing lokal asal Kediri sebuah Bandana hitam.

I love this job!

Salah satu alasan kenapa aku nyari Bandana karena pengen banget kayak Papa Arian :3

Arian13, vocalist for Seringai, an illustration artist
I love look at myself doing this! Ha!

So here the details.

lihat betapa tipisnya

ini bandana buat pemotor sih sebenernya, tapi aku bukan pemotor -_-
Kaget juga kalo kainnya tipis sekali, tapi dulu juga punya bandana kainnya tipis juga tapi lebih bagus ini sih ya. Hehehe. Sedikit curcol kalo koleksi clothingku kebanyakan emang Charge City, jadi merasa kayak abg Jombang yang baru jadi anak HC hahahaha. Padahal udah tua bangka gini.

Overall, bandana emang cocok buat aksesoris di kepala. Apalagi kalo ditambah snapback. Jadi kayak Gangster amrik hahaha. 

Eminem
salah satu game terbaik yang ngegambarin street culture amrik (mungkin GTA series selnjutnya mampu nampilin yang lebih bagus)
Dan karena gaya-gaya street culture amrik ini banyak diadopsi oleh anak HC jadi banyak yang berburu barang-barang american street culture. Kalo aku sendiri sih lebih nyari ke sumber-sumber tren sih ya, karena ini juga bikin aku kembali cinta hiphop culture hehehe, mulai nyari-nyari orang-orang grafiti, skateboard, bmx and anything between.

It's all from american, yang mungkin bagi yang kenal aku banget adalah hal yang sangat rancu, seperti distorsi realitas. Kalo dilihat dari postingan aku dulu yang kayaknya aktivis nasionalisme garis keras yang jadi hunter budaya-budaya luar. Tapi itu aku lihat sebagai proses untuk mencari jati diri.

Lagipula ada pro-kontra tentang pernyataan Goenawan Moehammad (kalo gak salah sih) tentang masyarakat yang tidak takut akan budaya asli sendiri diserang oleh budaya luar. 

Aku percaya kok, khasanah lokal itu gak akan hilang. Malah dia gak tertutup, tapi terbuka untuk kolaborasi (bullshit, gue aja ragu nulis kalimat ini hahahah!).


Next, aku bakal nulis tentang Jombang Indie Movement dan Bom Waktu yang berada di sekeliling scene-scene yang mulai tumbuh besar. So, stay tune guys.

Sketch: Seringai

$
0
0

Kemarin hutang buat bikin artwork anime pop art untuk band Seringai. Setelah melewati berwaktu-waktu kemalasan yang bener-bener parah (actually, bukan hanya kemalasan tapi juga bener-bener kesibukan di bulan November yang padet)., akhirnya jadi juga.


Lega juga kalo udah gambar gini. Hahaha. Next siapa ya.

Novinta Dhini Soetopo

$
0
0
So, kembali lagi bersama Jojoz (sebenernya kalimat ini mempertanyakan 'apa ada penulis lain yang ngisi blog ini?'). Hobi baru bikin kerjaan baru, dan hutangku buat nulis tentang skena musik Jombang belum selesai hahaha. Jadi ditunggu aja.



Nobi (panggilan kerennya Novinta Dhini) adalah salah satu member trainee dari grup idol JKT48. Brandingnya dia, "Jauh-jauh dari Bali", "Overconfident", "Entertainer Obsession", "9GAGER", "Walking Dead's fangirl" apa lagi ya. Doi punya talenta yang kuat yaitu karakter vokalnya. Lihat aja ya videonya di G+

Tapi di JKT48 kalo punya talenta, bakal jadi underdog terus. Aku yakin itu. Soalnya konsepnya JKT48 bener-bener out of the box. Mereka menaruh cewek-cewek yang gak punya talenta sebagai pusat perhatian diantara cewek-cewek yang punya talenta yang bagus. Aku lupa tujuannya kenapa kayak gitu, tapi bener-bener deh. Kalo dipikir sih ini bikin para member jadi bersaing untuk mendapat fans.

Tapi aku yakin kok Nobi bakal bertahan, bahkan setelah besprennya malah grad. Karena Nobi sudah tau siapa dirinya dan membranding dirinya dengan keunikannya dia. So, kalo 2 tahun lagi mungkin bakal jadi the next Stella. Lagian si Nobi ini bener-bener sama kayak tagline JKT48, "membantu the girls buat menggapai cita-citanya bersama fans".

Aku yakin abis HS event Fortune Cookie si Nobi bakal dapet fans banyak ha!

Sketch: Novinta Dhini's Custom for Handshake Event

Sketch: Hudan

Tentang Raisa II

$
0
0

Kenapa aku menulis sekuel postingan tentang Raisa ini? Karena postinganku tentang Raisa yang awal paling banyak dikunjungi di blog ini. Jadi salahku juga kalo gak meng-update postingannya yang udah gak cocok sama keadaan sekarang hehehe. Apalagi fans Raisa udah luar biasa cepet banget tumbuhnya, jadi ada tanggung jawab tersendiri juga buat membenarkan informasi-informasi dulu yang sempat aku share. So, inilah beberapa pernyataan dan info-info yang aku terima selama setahun ini.


Raisa Yang Humble
Salah satu oshi aku di JKT48, Jeje ngefans sama Raisa, dan ketika ditanya kenapa ngefans Raisa? Soalnya di humble banget orangnya. Kita aminin saja deh haaha. Tapi memang kabar Raisa yang humble itu udah beredar luas di kalangan fans, meskipun di jarang aktif di Twitter.


Heart To Heart
Raisa barusan aja ngeluarin album November kemarin. Ada yang diproduksi dalam bentuk boxset juga--yang kelihatannya sudah sold out. Belum ngecek albumnya, yang pasti Raisa udah gak bisa dikejar popularitasnya.

Lahirnya Seorang Diva Baru
Mau gak mau kita bakalan mengakui Raisa menjadi Diva baru di Indonesia. Ditandai dengan diundangnya Raisa buat perform di event-event bergengsi macam Java Jazz, Java Soulnation, dsb gak cuma sekali loh. Lagian dia punya karakter vokal yang kuat dan story yang kuat tentang dimana dia belajar vokal seperti itu, ditambah parasnya yang lovely.


Raisa Yang Tambah Mirip Adele
Aku pernah sekali lihat performnya Raisa. Dia saat itu menyatakan kalo ngefans sama Adele, dan langsung bawain Rolling In The Deep. Setiap kali ada yang tanya tentang kegemukannya Raisa, aku sering bilang, "Dia kan ngefans sama Adele jadi ya wajar aja kalo tambah chubby".


Wajib Di Check Kamga ft. Raisa
Aku sekali doang lihatnya, saat mereka bawain My Boo nya Alicia Keys. Dan langsung "Ini dia!", yah aku langsung berpikir kalo lagu ini bener-bener mencerminkan lagu yang pas buat dibawain sama Raisa. You know-lah kalo albumnya Raisa itu terdiri dari banyak genre, jadi mugkin ada yang cocok dengan vokalnya ada yang enggak. Tapi untuk yang galau-galau sih Raisa juga jago.

Perform Raisa Di Surabaya Pasti Penuh
Ya, satu-satunya perform Raisa yang aku lihat itu bukan show pertamanya di Surabaya. Jadi dia nyatain, "Surabaya selalu rame". Bener-bener deh penuh banget.

Raisa Yang Rebel
Mungkin pada awalnya inilah yang bikin aku tertarik sama Raisa, dia bukan cuma jual suara doang, bukan cuma jual wajah doang (banyak penyanyi yang cuma jual dua hal itu) dia juga berpikir, memegang teguh apa yang diyakininya. Ini bukan tentang nasionalisme dan kawan-kawan tapi cobalah lihat performnya dan rasakan sendiri bagaimana dia berinteraksi.

http://api-lg.kaskus.co.id/thread/view/9946099/10468

Ucapan 'Terimakasih' Yang Memorable
Ketika Raisa ngucapin 'terimakasih' itu hal yang paling memorable dari dia. Cobalah lihat performnya atau lihat video-videonya.

Raisa x Seringai

Raisa Dan Papa Arian
Di Twitland, Raisa dan Arian (vox Seringai) distahbihkan sebagai papa-anak. Ada yang bilang gegara kemarin Raisa diajak Seringai buat ikut buka konsernya Metallica dan para metalheads jadi beranggapan itu cewek cantik pasti anaknya Arian. Hahaha. Ceritanya bisa diikutin di postingan lawless sama kumpulan twitnya manajernya Raisa.

Tim Kreatif Raisa
Aku yakin di belakang Raisa ada tim-tim kreatif. Makanya di awal tadi aku bilang, Raisa (sebagai brand) gak cuma menawarkan suara dan wajah doang, tapi kreatifitas juga. Ada gak sih musisi Indonesia yang produksi awalnya langsung bikin boxset? Ya intinya, timnya Raisa gak jualan CD album yang dimixed sama paket makanan cepat saji hihihi.


Raisa Dan Masa Lalunya Di Andante
Mungkin banyak yang memang mencari informasi ini, tapi generasi Andante adalah generasi awal anak-anak emo di Indonesia (makanya potongan rambutnya Kevin model emo gitu). Jadi aku pikir itulah awal dimana generasi ini memulai gigs-gigs kecil dan bertahan dari serbuan musik-musik mayor (yang pada waktu itu musik mayor sedang berjaya dengan ben-ben sekelas Peterpan, Nidji, Dmasiv--semuanya dari Musica). Dari gigs-gigs kecil tersebut dalam jangka 10 tahun kemudian mereka bisa ngadain acara yang besar (dengan penonton 40 ribu orang) ketika musik mayor sudah gak berjaya lagi.
Lalu apa hubungannya dengan Raisa? Ya hidup di generasi tersebut yang membuat aku yakin timnya Raisa pasti menemukan kreatifitasnya dengan keadaan-keadaan yang sulit.
Mengenai Andante reunion, bolehlah. Aku juga pengen lihat. Mudahan aja album baru ini Raisa banyak berkolaborasi dengan musisi lain. Kalo enggak ya sayang banget sih. Kan turut mempromosikan musik minor juga. Dan untuk Raisa, dia bakalan jadi terlihat kayak punya temen yang banyak. Hehehe.
Ohiya, Kevin juga pernah berstatement kalo lagu Bersamamu (yang dibawain Vierra) itu dia dedikasikan buat persahabatannya dengan Raisa. Cek aja lagu-lagu Andante di sini
Tapi hidup harus moving on kan ya, bukannya malah terjebak nostalgia hahaha.

Itu aja sih yang aku inget, soalnya emang udah lama juga gak ngikutin Raisa. Alasannya sih karena Raisa sulit sekali untuk dikejar hahaha. Job manggungnya makin banyak aja hahaha. Alasan sebenernya mungkin karena makin lama kok ya makin glamour, beralasan juga sih soalnya kan dia berada di naungan label besar. Ya meskipun di label mayor, spirit Raisa ada di musik sidestream/minor/indie.
Terakhir aku gak manggil Raisa dengan Yaya, karena emang bukan fans sejati dia hhihihihi.

Terimakasih sudah mampir :)

Ps: kalo mampir ke instagramnya Raisa, Desember ini dia jadi kelihatan kurus deh ;)

Principles Indonesian Tour 2013 - Jombang

$
0
0


"Principles gak jadi main"

Hahaha. Salam sejahtera buat semuanya. Masih dengan Jojoz di sini, mau ngeliput, nge-review, ngeritik, nge-support perkembangan underground/indie di Jombang.

Jadi setelah sukses membawa Scream Your Name ke bumi Jombang, kali ini Castle Rock Jombang mau membawa kembali ben dari luar negeri. Kali ini yang dapet kesempatan adalah Principles dari Australia didampingi Scarlet Heroes dari Malaysia.

Analisa acara ini bakal sepi dari headline nya yang kurang familiar di telinga para penikmat musik underground, lalu harga tiketnya yang lebih mahal daripada harga biasanya sebuah acara underground, dan lagi ada event dengan masang headline yang lebih familiar 2 hari ke depan gak sepenuhnya benar sih ini bakal sepi. Cuma kapasitas Gedung Juang emang lebih besar aja.

Kalo dilihat dari pengamatan di lapangan, kebanyakan yang hadir adalah para Hardcore Kids, gak nyalahkan juga sih karena headline nya banyak diisi ben-ben Hardcore. Kalo dilihat dari rundown, semua ben dari underground all genre dapet kesempatan main di event ini mulai dari Easycore (Walking One Side, Aliens Strike Back), Emo/Post-Hardcore (The Last Chumbucket Visitor, Sass Goodnight, One Page Story, Revenge Of The Fallen), Metal (Southern Growl, Open Face Surgery), Hardcore (Scarlet Heroes, The Shantoso, AJTHC, Bouncer, Losershead), sedangkan Principles sendiri mengusung genre Metalcore.

Rada gak adil juga sih kalo tiketnya tambah mahal (ya meskipun cuma selisih 5 ribu rupiah) tapi band performace nya sedikit, apalagi headline utamanya gak main. Haduh. Tapi emang event ini orientasinya ke bisnis sih, bukan bisnis acara tapi lebih ke promo distro, bukan acara senang-senang. Apalagi juga ngundang ben dari luar negeri. Jelas lebih mahal. Tapi kan ini menyeberangi dengan semangat DIY. Yaudahlahya, aku kembalikan ke kalian semua gimana menyikapinya.

Acaranya sendiri molor hingga satu jam dari yang direncanakan. Hal yang paling mematikan menurutku. Dikarenakan dari awal aku denger kalo Gedung Juang udah gak bisa dipakai di atas jam 9 malam. Dan ternyata benar, panitia harus meng-cut Open Face Surgery untuk jadi perform penutup. Untung aja Principles sama Scarlet Heroes gak jadi main, kalo jadi main mungkin udah nge-cut dua ben lagi. Aku lihat sendiri dari jam setengah sembilan 2 orang dari kepolisian dan koramil sampe masuk ke venue. Jadi ya The Shantoso yang menutup gigs malam itu, para HC kids pada berpesta pora.

Oke, here we go guys. Tentang review band performance nya.

Walking One Side membuka gigs ini dengan sound yang payah menurutku. Sound gitar dan bass nya kalah dengan sound drumnya, apalagi kondisi Gedung Juang yang sering mantulin soundnya. Tapi menurutku ben ini salah satu ben lokal yang cukup berhasil promosinya hingga aku juga penasaran sama mereka hahaha.

Dilanjut dengan The Last Chumbucket Visitor (TLCV) yang memainkan emo/post-hardcore. Terakhir baru tau kalo mereka jauh-jauh dari Mojokerto. Karena membawakan track-track dari STDC, jadi gak ada malu lagi buat maju. Hahaha. Padahal gak bisa violent dance. Tapi aku dapet stiker dari ben ini.
Kemudian Sass Goodnight, yang juga satu daratan sama TLCV dan juga membawa genre yang sama. Tapi aksi panggungnya keren. Bener-bener terkonsep dengan baik. Inspiratif sekali lah pokoknya, mungkin salah satu ben dengan jam terbang tinggi di daerah asalnya, who knows.

Losershead kemudian disuruh panitia untuk mengisi slot gigs selanjutnya. Setauku ben lokal yang gak pernah absen buat manggung di Jombang. Event metal, event all genre pasti main. Dengan massa yang loyal, bahkan ketika mereka dipanggil, massanya udah pemanasan dulu. Membawakan 2 lagu baru dan ditutup dengan Stand Up (Jombang City Hardcore) yang memaksa kerumunan menjadi panas dan bibirku kesikut. Hahaha. Resiko! Ha! Terlihat juga beberapa personil Principles dan Scarlet Heroes ikut maju menikmati perform mereka. Perlu dicontoh juga nih ketika mereka juga menikmati ben-ben kecil yang perform.

Setelah Losershead ada One Page Story yang membawakan emo/posthardcore. Vokalisnya cewek tapi sama sekali gak ada yang tertarik untuk lebih dekat melihat. Kurang tau juga ben dari mana, mungkin nanti di google. Kalo tau vokalis cewek gini jadi inget salah satu temenku yang kalo lihat vokalis cewek yang bisa scream pasti diajak foto bareng. Sayang dia gak hadir. Hahaha. Overall, bagus sih. Personilnya kebanyakan seperti mahasiswa tahap akhir yang lagi skripsi. Jadi mungkin di skena musik udah dikenal luas.

Kemudian sebelum break maghrib, ada Revenge of The Fallen. Masih membawa genre emo/post-hardcore, Panda dan kawan-kawan berhasil memancing moshpit (kebanyakan violent dance sih). Ini juga karena mereka dikenal di skena lokal, mungkin kalo gak dikenal dan gak bawain genre HC bakal gak ada moshpit. Hahaha. Tapi perform mereka selalu seru, semangat bermusiknya terpancar.
Breaknya cukup lama. Sebenernya bisa dipake slot buat satu band, dan Open Face Surgery bisa main. Sayangnya terbuang percuma. Entah karena bennya belum datang atau gimana, gak tau juga sih.

Jam enam malam tepat Bouncer, salah satu unit hardcore beatdown yang cukup punya nama di Kediri langsung memanaskan suasana. Sampek-sampek sempat terjadi adu mata (alias pelotot-pelototan) di mosh pit. Hahaha udah biasa emang. Kemudian setelah Bouncer perform salah satu teman meminta maaf ke salah satu anak yang lain. Bouncer sendiri menghajar Gedung Juang dengan beberapa lagu yang mungkin terhitung banyak. Sampek-sampek anak-anak capek buat violent dance. Hahaha. Dan ini ternyata berulang di ben-ben Hardcore selanjutnya hahaha.

Kemudian ada unit easycore asal Nganjuk, Aliens Strike Back yang banyak membawa track-track dari Chunk! No, Captain Chunk. Awalnya ada moshpit, namun kemudian hanya beberapa anak yang hapal lagunya aja yang terlihat antusias melihat ben ini dan sing along di muka panggung.

Kemudian AJTHC, unit hardcore beatdown (tapi gak tau juga mereka ini bawa oldskol apa beatdown) dari Blitar. Gak perlu disebutinlah kalo moshpit dan violent dance berjejer-jejer saling menghantam satu sama lain. Karena aku ngantuk dan kelelahan jadi gak terlalu konsen sama performance mereka. Hahahah.

Lalu giliran Southern Growl memanaskan venue. Para metalheads langsung berkumpul. Aku inget banget ben ini bener-bener total kalo manggung, kegilaan vokalisnya masih terngiang saat Distortion Fest tahun lalu. Ada aura yang bener-bener menarik kita untuk menikmati musik mereka. Sempet curiga kalo mereka bawain Metalcore, karena di salah satu track yang mereka bawain sangat kentara sekali breakdown nya. Tapi overall bagus sekali dari sound dan aksi panggungnya, cobalah lihat sendiri perform mereka sekali-kali. Jombang perlu banyak ben-ben  seperti ini :D

Untuk penampilan penutup ada The Shantoso, unit oldschool hardcore jauh-jauh datang dari Sidoarjo. Karena ben ini hardcore dan penampilan penutup maka banyak yang berdiri buat melihat perform mereka. Moshpit gak terlalu ramai karena anak-anak udah pada kecapekan. Apalagi ben ini juga membawa materi yang cukup banyak. Ya, semoga mereka membawa berita bagus tentang Jombang ke Sidoarjo kalo sudah kembali nanti.


Overall, mungkin jangan terlalu sering bikin gigs lah, nanti ada kebosanan tersendiri dari skena. Meski buat promo dan ambil kesempatan dari pihak promotor yang ngadain tur tapi kejadian Principles mungkin bisa dijadikan pelajaran untuk next gigs buat Castle Rock beserta jajaran panitia :)

Btw aku belum nyebutin kenapa Principles dan Scarlet Heroes gak jadi main ya. Hahaha. Dari bocoran dari panitia mereka gak jadi main karena persoalan visa, hingga aku lihat sendiri mereka diciduk sama aparat kepolisian. Namun dari panitia sendiri ngumumin secara resmi di atas panggung tapi rada gak jelas karena sound yang memantul (you knowlah Gedung Juang).

Next ada Battle Party #2!

Yukiko Ayu in Anime Pop Art

$
0
0
banyakin portofolio. banyakin portofolio. banyakin portofolio.
PS: kalo ketemu @yukikopqrstuvwx di salah satu kampus UB Malang salamin ya

Olin

Battle Party #2 - Gigs Review

$
0
0

"Ini kali pertama gue lihat tawuran di event gigs indie/underground Jombang"

Hei, kembali bersama Jojoz disini. Di sini kita mau report gigs lagi. Tapi sebelum kita review, kita belum ada keterangan dari pihak panitia masalah tawuran itu. Selentingan dari kawan-kawan ada teman-teman dari Pare, Kediri yang ikut berperan dalam tawuran. Namun mudahan bisa jadi pelajaran buat kita semua, terlebih buat panitia (salut buat Andre, cs sudah melakukan hal-hal yang terbaik buat melanjutkan gigs).

Yah, mungkin Jombang perlu dengan bentrok, supaya jadi pembelajaran buat skena-skena hardcore/punk/metal yang lain di Jombang. Di kota-kota yang lain mungkin malah udah menganggap itu bukan hal yang baru, bahkan sudah mempelajari polanya sehingga bisa diantisipasi. Atau mungkin kita mengingat kejadian gigs di Bandung hingga mengakibatkan kematian bagi para penonton. Gak cuma kematian, tapi hal-hal selanjutnya yang menutup ruang gerak musik-musik underground di Bandung seperti diabadikan oleh Seringai di lagunya Dilarang Di Bandung.

Aku belum tau cerita yang lengkap dibalik lagu tersebut. Tapi mudahan bisa secepatnya biar kita bisa ngambil pelajaran dari situ.

Battle Party bukan hal yang baru lagi. Untuk yang #1 ada banyak orang-orang yang berperan, mulai dari sponsor rokok dan beberapa distro tapi untuk yang #2 ini banyak wajah-wajah yang hilang diganti dengan wajah-wajah baru. Ada juga pagar besi yang menghalangi panggung di dalam Gedung Juang yang bikin aku ilfil dari pertama menginjakkan masuk ke dalam hahaha.

Mari kita ngereview ben-ben yang tampil. Mungkin gak lengkap karena aku terlambat hehehe. Dan banyak yang lupa tentang suasananya. Harap maklum.

Nothing For Something.
Membawakan post hardcore perawakannya seperti anak-anak SMA/Maba tapi jauh-jauh regist dari Kediri. Sayang aksi panggungnya perlu dikonsep lagi. Namun mereka bermain musik dengan bersih.

Attack The Party
Ini ben lokal yang cukup bawa massa lumayan banyak. Salah satu gitarisnya pake #ResistIgnorance dari ORANGCAKE, sayang gak punya kamera. Main musiknya bersih. Vokalisnya total.

Lucifer.
Unit deathcore yang memanaskan suasana.

Walking One Side.
Yak unit easycore ini bermain kembali dan membawa massa lebih banyak dari Jumat kemarin.

Monster Killer.
Masih bingung karena mereka membawakan Hardcore tapi wajah-wajah personil lain selain vokalisnya lebih ke Metalhead hahahha. Mainnya juga, mungkin rada mirip Suicidal Tendencies. Mungkin Metal Hardcore? Tapi suka sekali ketika mereka memberi pesan untuk tidak perlu memperhatikan fashion. Ini hardcore bung, bukan acara fashion show hahaha.

Give For Night.
Ini bukan kali pertama GFN, namun permainan mereka seperti jalan di tempat. Vokalisnya One Man Show tapi tetap total.

Scary Nobita.
Unit easycore yang cukup bersih mainnya. Cukup menjanjikan ke depannya.

Losershead.
Gak komenlah. Seperti biasa. Panas hahaha.

Electric Monster Fire (ELMO).
Gak seperti show mereka di launching GoldGloryGospel, hari itu cukup sepi yang moshing tapi permainan mereka total. Setelah Elmo ada unit easycore yang gak sempet lihat karena aku kebelet pipis hehehe.

Just For Today.
Mungkin ini show tersepi dari JFT, gak tau kenapa mungkin anak-anak kelelahan, atau mungkin karena JFT main sebagai pembuka setelah break Dhuhur, tapi yang aku inget semua penonton berdiri semua. Keren. Kali ini Abhi sendiri yang berada di vokal.

Out Control.
Nah ini bikin venue jadi bentrok/tawuran. Membawakan genre beatdown, hawa panas semakin tak terkendali dan bentrok pun terjadi. Dan itupun lumayan lama. Gila. Dari pojok ke pojok, setelah sempet dilerai kembali lagi diterjang. Dilerai, ada yang nerjang lagi hingga gue gak ingat lagi gimana mereka berhenti. Setelah itu break lama sekali.

Number 12.
Dihajar lagi dengan hardcore beatdown bener-bener deh. Apalagi mereka mainnya enerjik sekali. Sound yang mereka mainkan juga bener-bener bagus. Alatnya pasti mahal hahaha.

Beringas.
Membawakan lagu orang lain mungkin bikin ilfil tapi track-track yang mereka bawa adalah lagu-lagunya Seringai hahahaha. Apalagi permainkan mereka all out, bener-bener jauh-jauh dari Ngawi buat ngehibur orang.

Before Nineteen
Ini kali kedua melihat unit easycore ini main, lebih bagus daripada pertama aku lihat mereka. Permainan mereka bersih, meski gak punya cukup massa (mungkin karena massanya jadi panitia semua kali ya hahhaa).

Step To Fight.
Ben yang jauh-jauh dari Malang cuma bawain satu-dua lagu (cukup lupa) langsung dicut sama panitia. Tapi aku dapet stiker dari mereka. Uhuy. Tapi lagi-lagi dihajar hardcore beatdown hahah.

One Last Stand.
Unit hardcore beatdown yang cukup bisa memanaskan suasana.

Penguin Suck.
Unit easycore dengan frontwoman dari Kediri. Aku inget merch mereka ada dijual di CC. Ketika dengerin lagunya ternyata rekamannya bener-bener gak menjanjikan sama sekali. Tapi ketika lihat mereka live, ini ben ternyata performancenya lebih bersih dari rekamannya hahahah. Keren!

Husky.
Ben yang aku tunggu-tunggu untuk main. Setelah harap-harap cemas karena Jombang hujan tapi terbayar juga. Cukup sepi waktu itu tapi mereka bermain all out tapi saudari Trevie sepertinya lagi gak mood buat show, tapi tetep total kalo main. Ini mungkin pertama kali mereka aku ngelihat mereka bawain lagu mereka sendiri, tapi sayangnya saudari Trevie tidak hapal hahahah.

Kingme.
Ben screamo dari Kediri. Mungkin ini ben pertama yang aku lihat bener-bener main screamo, terlihat dari intro mereka sebelum vokalisnya masuk. Setelah ben ini ada Open Face Surgery, lalu Sakramen yang aku skip karena udah pengen pulang tapi hujan deras belum reda reda. Huh.

Angel Of Danger.
Bener-bener gak terpikirkan kalo ben dari Blitar ini main sebagai penutup, karena suasana venue udah sepi dan udah lewat jam 5. Ternyata ketika aku di luar venue, baru sadar kalo vokalisnya Angel of Danger lagi ngelobi panitia buat main. 2 lagu cukup untuk memanaskan kembali para Hardcore kid yang masih bertahan di venue. Jangan kapok main di Jombang, girls! :D
Oke sekian. Mungkin minggu depan ngeliput Metal Blast 2013. Sampai jumpa!

Perkenalan

What About Tour 2013 - Kediri

$
0
0
"Salut sama SWEETASREVENGE dan DIVIDE yang masih mau tampil di tempat sekecil itu"

Balik lagi sama Jojoz yang udah gak mau berlagak sok eksis dan sok penting, dan juga lagi butuh kamera/fotografer buat ikut liputan ngegigs bareng, agar suasana postingan seperti ini ke depannya lebih hidup dengan foto-foto.

Iya, beneran. Dari awal ngerasa 'gak bener' kalo lihat venue yang kecil banget. Aneh sekali. Entah kenapa. Ada yang berpendapat presale nya terjual sedikit, namun aku berpendapat ada mis komunikasi dengan yang punya venue. Tapi show must go on, dan sekali salut sama SARxDIVIDE yang tetep mau main dan all out, bahkan bangga bersenang-senang bersama teman-teman Kediri.

Ini kali kedua Kediri disambangi SAR untuk tahun ini. Entah kenapa kok cepet banget pengen balik ke Kediri hahaha. Tapi yang membuat aku berangkat ke Kediri (sampai kebablasan ke Kediri kota, padahal acaranya di GPI Waterboom) adalah karena SAR menggandeng Divide--yang notabene salah satu ben dengan promosi yang besar, kalo SAR sendirian mungkin masih mikir-mikir hahahah.

So, ada beberapa ben pembuka, dan semuanya kelihatannya dari satu manajemen yaitu RAWR. So here we go.

Penguin Suck
Ini kali kedua ngelihat ben ini main. Gak ada yang spesial kecuali dapat kabar kalo mereka abis ngeluncurin EP (seingetku sih gitu cmimw).

Husky
Yak, ben yang udah sering aku liat (sebenernya sih ini baru ketiga hahaha). Katanya Trevie mereka bakal ngeluarin album juga. Dan kali ini mereka bawa Satukan tanpa kelupaan lirik hahaha. Setlistnya tetep sama, cuma yang lagu pertama aku masih penasaran lagunya siapa.

Ending Without Story
Salah satu grup rock experimental yang memadukan screamo, metal dan lain-lain. Dan baru tau ternyata cukup terkenal di skena Kediri hahahah. Gitarisnya juga gitarisnya Husky hahaha. Lagu penutup mereka memanaskan suasana juga.

Standfirm
Ada yang bilang ini hardcore/punk, tapi aku liat ini kayak grindcore dengan sing-along hahaha. Vokalisnya bener-bener all out, jago public speaking juga, pintar berpidato pula. Hahaha. Dari awal sampe akhir orang-orang pada berdiri melihat.

Divide.
Dengan tampilan yang klimis-klimis, pake kemeja kembang-kembang, baru tau kalo vokalis mereka ganti. Dan vokalis yang baru ini lebih pendek dan wajahnya sumpah kayak orang Jepang hehehe. Dan baru kali ini lihat anak-anak pada headbanging rame-rame sampai 5 baris. Gokil.

Sweet As Revenge
Bintang utama malam ini. Kebanyakan pada sing along, tapi saat mereka bawain Prodigy jadi pada sepi hahaha.

Cukup sekianlah. Sungguh puas banget. Thanks juga buat kawan-kawan (yang aku lupa namanya hahaha) dari Badas, Kediri yang mau nemenin aku yang gak tau menahu soal skena Kediri hahahah.

Sori nih lagi gak bisa ikut liat Metal Blast karena posisi disuruh ngelembur sekarang. Huft.

Sampai jumpa di liputan gigs mendatang!
Viewing all 192 articles
Browse latest View live